Cara Hemat Membeli Telur, Salah Satunya Beli Telur Retak atau Pecah
Assalammualaikum.Wr.Wb
Hai Sahabat Milda , apa kabar kalian semua. Semoga selalu sehat ya. Tetap jalani protokol kesehatan dengan baik dan tertib.
Harga telur ayam selama pandemi ini cenderung naik , menurut rumor hal ini disebabkan oleh dua hal, yang pertama adalah konsumsi utama para pasien Covid 19 itu salah satunya adalah telur. Setiap hari pasien covid, akan makan beberapa telur sebagai asupan gizi praktis. Saya dan suami waktu ismonan, juga mengandalkan telur, sebagai salah satu sumber gizi.
Lalu, pada program pembagian bantuan langsung untuk keluarga miskin di Indonesia, inikan rutin dan jadwalnya tetap seluruh Indonesia, jadi butuh sok telur yang banyak sebab salah satu isi paket sembakonya adalah telur.
Apakah ini benar fakta adanya yang membuat harga telur di pasaran naik atau hanya rumor saja, entahlah. Silakan, yang mempunyai jiwa detektif mengumpulkan data dan melakukan risetnya.
Nah, balik lagi ke rumah kita. Telur ayam, telur puyuh, telur angsa. Pokoknya sebangsa semua telur adalah bahan makanan yang praktis di olah menjadi berbagai aneka menu makanan dan bergizi tinggi yah.
Bahkan ada rumor lagi ini, lebih baik memberikan anak makan dengan lauk telur daripada memberinya semangkuk mie instan. Gizi telur lebih baik daripada mie kemasan. Apalagi masak telur juga praktis.
Kebutuhan Telur di Rumah
Hayo, siapakah ayah dan bunda yang mempunyai prinsip demikian kalo anak minta makan. Saya juga punya prinsip begitu, lebih baik kasih anak makan telur daripada mie instan. Yah, telur adalah bahan makanan yang kaya gizi atau disebut juga super food.
Kandungan gizi dalam satu butir atau sekitar 50 gram telur ayam rebus menurut Departemen Pertanian AS (USDA).
Kalori: 77.
Karbohidrat: 0,6 gram.
Total lemak: 5,3 gram.
Lemak jenuh: 1,6 gram.
Lemak tak jenuh tunggal: 2,0 gram.
Kolesterol: 212 mg.
Protein: 6,3 gram.
Bagaimana Cara Beli Telur Supaya Hemat
Telur juga dijual sesuai dengan ukurannya. Makin besar telur, tentu saja harganya makin mahal Di sebagian tempat Cara Membeli Telur Ayam, ada Beberapa Cara
1. Perkilo
2. Perkarpet
3. Perbutir
Untuk pembelian secara karpet ini, satu karpet isinya 30 butir. Kita juga bisa membeli setengah karpet atau 15 buah telur.
Kamu suka membeli dengan dengan cara apa? Kalo saya sering membelinya dengan cara karpet atau setengah karpet. Kalo cara perkilo, biasa sesekali jika belanja di supermarket.
Apakah cara membeli karpetan lebih murah, bisa jadi lebih murah daripada membeli butiran dan kiloan. Tergantung ukuran telur yang kita pilih dan harga telur secara umum. Namun, sejauh ini membeli telur karpetan memang lebih murah dan hemat.
Membeli Telur Pecah
Ada satu lagi cara membeli telur yang hemat, adalah membeli dengan telur pecah atau retak. Telur retak ini bisa kita dapatkan di toko telur secara langsung. Kondisi telurnya belum pecah, jadi masih bisa kita rebus atau dibawa pulang dengan menggunakan kresek atau wadah yang kita bawa. Kita tidak perlu kuatir isi telur bakal keluar selama perjalanan pulang. Saya membeli telur retak dengan harga 9 butir telur hanya sepuluh ribuan saja.
Selain itu ada juga telur pecah. Nah, kalo telur pecah ini sebaiknya saat membeli kita membawa wadah tersendiri. Biasanya ini sering dibeli oleh orang-orang yang mau membuat kue. Mereka membawa wadah sendiri. Harga telur pecah lebih murah dari harga telur retak. Saya lupa harga persisnya, sebab belum pernah membeli telur pecah.
Membeli Putih Telur
Saya juga sering membeli putih telur saja, ini belinya di toko roti atau kedai minuman bandrek. Memang mereka tidak secara langsung menjual putih telur, namun saya sering bertanya saja ke kasirnya, jika membeli roti. Kalo lagi beruntung, biasanya dapat putih telurnya. Harga putih telur dalam kemasan plastik satu kilogram gula dijual seharga sepuluh ribuan.
Putih telur ini lalu direbus atau dikukus. Setelah itu, baru diolah menjadi berbagai menu masakan. Anak-anak saya apalagi Athifah, sangat menyukai putih telur ini, apalagi kalo dibuat sambal.
Membeli Telur Dengan Langganan
Saya bertemu dengan tukang telur ini tidak sengaja, waktu itu ia sedang nongkrong di depan gang komplek. Lalu, saya hampiri, untuk membeli satu karpet telur. Harga yang ia tawarkan untuk satu karpetnya juga bervariasi. Mulai dari harga Rp.38.000 hingga Rp.40.000,-
Ukuran telur yang ia tawarkan juga lumayan besar dibanding yang saya beli sebelumnya. Mana harganya juga lebih sedikit mahal. Bagi saya, perbedaan harga itu penting. Lumayan juga selisihnya. Bisa buat beli yang lain juga.
Apalagi dengan membeli dengan cara langganan atau mitra kayak gini, bisa menghemat waktu dan tenaga juga. Kalo perlu telur, yah, tinggal ditelpon saja. Ia akan mengantarkan telur pesanan kita.
Menu Andalan
Di rumah, anak-anak paling suka kalo telur diceplok, lalu digoreng tetapi diaduk di atas wajan sehingga kuning telurnya menyebar saat digoreng, kemudian di dadar, telurnya diaduk di mangkok terlebih daulu, diberi irisan daun bawang atau bawang merah baru digoreng, kemudian jadi campuran mie kuah, dimasak santan kuning atau pedas, sering juga dimasak sambal.
Perlukah Stok Telur Di Rumah
Lalu, menurutmu perlukah stok telur di rumah? Kalo saya iya, sepertinya wajib stok telur di rumah. Selain praktis, olahan telur selalu disukai oleh anak-anak. Apalagi anak-anak saya sudah bisa masak terlur sendiri.
Yang paling sering kejadian itu adalah, meski sudah ada lauk. Tetap saja masih pengen makan telur, sebab mudah disajikan dan enak dimakan selagi hangat. Apalagi anak kedua kami, kalo makan telur paling tidak dua butir sekali makan.
Dengan stok telur di rumah , memudahkan juga untuk anak makan karena bisa dimasak dengan cepat dan yang pasti disukai. Oh ya telur yang biasa kami beli sebelum disimpan , akan kami cuci terlebih dahulu, lalu ditiriskan. Baru dimasukkan ke lemari pendingin.
Stok satu karpet berisi 30 butir telur, di rumah kami hanya bertahan paling lama sepuluh hari, pernah paling lama dua pekan. Selebihnya, ya cepat habis, ya pesan lagi. Biasanya tukang telur langganan sering datang di hari sabtu atau ahad. Biasanya juga saya telpon dulu.
Kalo di rumahmu bagaimana? Perlukah stok telur? Berapa banyak!
24 comment
Berapa banyak? Mungkin ya, bukan berapa banyak!
BalasHapusSaya jadi ingat anak majikan di Singapura, mereka tuh tidak boleh makan telur sehari lebih dari satu. Jadi kalau misal sarapan dengan telur terus makan siang dan malam mereka menghindari lauk dengan telur.
Padahal mereka juga tidak ada alergi. Ga tahu ya kalau menurut ahli gizi.
Bener beda bangysama kebiasaan masuaydi Indonesia ya
Aku perminggu satu papan, eh di sana disebut karpet ya..yang isi 30 butir itu.Buat serumah, berempat. Itu termasuk kadang bikin kue. Karena telur wajib apalagi buat anak-anak.
BalasHapusAku beli di warung dekat rumah, grosir beras, telur dll di sana jadi lebih murah
Saya beli telur seminggu sekali sebanyak satu kilogram. Karena hanya saya berdua dengan anak jadi cukup telur sekilo untuk seminggu.
BalasHapusEmang telur praktis banget untuk dimasak
wahh banyak juga yaa makan telurnya... aku di rumah 2 kilo doang dalam sebulan. paling 40 butir. kalo pas rajin pada makan telur utuh, 3 kilo deh :D
BalasHapusdulu ada toko telur di depan komplek. laku juga banyak buibu yg di rumahnya jualan kue suka beli telur pecah yg lebih hemat.
kalo aku skr beli telur gampang. tinggal teriak ke sebelah rumah, langsung dianter krna dia jualan telur di rumahnya :)
aku selalu stok telur mba.. paling tidak dalam seminggu kita beli 3-4 kilo dan selalu ada di rumah karena ank - anak sukaa bangeeet
BalasHapusWah di Bengkulu istilahnya per karpet ya mbak Milda? Aku baru dengar lho "jumlah" ini utk beli telur. Ini yg wadah telur dr kertas daur ulang itu bukan? Di tempatku sekarang (Makassar) sering disebutnya per rak.
BalasHapusAku biasa beli telur per rak. Tapi sedih, dua kali pembelian terakhir kok slalu nemu bbrp telur busuk di satu raknya. Padahal sebelum2nya enggak lhoo...
aku biasanya beli perpack yang isinya kalau gak 10 butir telur mbak, karena aku belanjanya mingguan dan biasanya telur ini sudah habis dalam 5 hari atau kadang cuma 3 hari. Aku belum berani sih stok telur terlalu banyak karena takut pas lagi gak mau makan telur malah mubazir nanti.
BalasHapusBdlum pernah beli telur per karpet nih. Atau beli telur yang sudah retak/pecah juga belum pernah. Seringnya saya beli yang kiloan. Dan beli sekilo itu cepet habis. Kami semua doyan telur.
BalasHapusJadi, minim-minim ya ada 10 butir lah stock telur di rumah.
Setuju mbak telur itu harus ada di kulkas. Andalan banget deh kalo buru2 atau pas ga ada apa2 ya pilihannya telur. Gampang ngolahnya, anak2 suka dan kandungan gizinya oke
BalasHapusSaya selalu stok telur. Tetapi, paling cuma sekilo. Gak terlalu sering makan telur. Tetapi, harus ada stok buat jaga-jaga kalau lagi gak sempat masak
BalasHapusAku stock mba sebulan sekilo sekarang karena memang jadi lauk favorite yg praktis Dan gà k pernah bosen...
BalasHapusKlo anakku sebelum mondok bisa 2 kiloan Karena dia suka buat dadar sendiri buat dicemilin
saya baru tahu nama ukuran beli telur sekarpet, kalau di jawa lebih dikenal dengan tray. beli telur retak musti hati-hati, kalau bisa yg baru karena kalau kelaman rawan usak telurnya. lebih enak beli langsung ke peternak telur ayam sehingga selalu fresh baru panen. Saya selalu stok telur ayam minimal 2 kg, selain buat konsumsi juga buat jualan hehehe
BalasHapusAnak-anakku juga suka berbagai menu dari telur. Biasanya si kakak udah bisa bikinin adiknya lauk telur crispy hehe..
BalasHapusSama banget mbak, aku selalu stok telur di rumah. Selain praktis, telur juga kaya akan gizi. Dulu waktu aku kecil, ibuku sering beli telur yang retak mbak, karena harganya yang murah. Nah, kalau sekarang aku beli sering di online yang per pack isinya 10 butir
BalasHapusDi rumah kami sering stock telur mbak, soalnya lauk yg gampang jika sewaktu2 males masak #eh
BalasHapusAku baru tahu kalau beli telur retak tu bisa dapat lbh murah, terus terang selama ini agak menghindari yg retak khawatir agak riskan telurnya rusak isinya gk sih?
Aku biasanya kalau gak beli di tukang telur ya di minimarket yang diplastikin itu hehe
Skrng emang kyknya lg turun harganya ya, tukang kateringan dan tukang kue pasti happy :D
Aku ga pernah beli telur retak mbak, karena kuatir terkontaminasi. Secara telur di kita kan dijual dalam keadaan kotor masih ada kotoran ayamnya. Kalau beli perkarpet, karena keluarga besar. Biasanya perminggu 2-3 karpet. Saya cuci bersih dulu, baru dimasak atau disimpan.
BalasHapusDi Batam kalau beli telur tidak ada istilah per kilogram seperti di Pulau Jawa. Di sini belinya per papan gitu atau selusin. kalau di pasar kaget (pasar dadakan) bisanya dijual Rp10.000 untuk 10 butir.
BalasHapusWajib ada telur banget di rumah tuh yaa..
BalasHapusBalik-balik lagi, kalau bosan dengan menu yang itu-itu aja (ayam, ikan) pasti larinya masak berbagai olahan telur.
ASik niih...ada tips mendapatkan telur dengan harga miring.
Apa di pasarku ada ya..?
Aku biasa beli telur kiloan, Mak. Belum pernah beli perkarpet. Dan telur yang retak itu ternyata aman, ya? Aku sebelum baca ini kayak nggak yakin sama telur retak yang suka ditawarkan sama penjual telur. Tapi itu ternyata lumayan ya kalau untuk bikin kue. Sebulan aku biasanya menghabiskan telur sebanyak 1-2 kg.
BalasHapusTelur itu harus selalu ada di rumah. Paling luwes untuk diolah menjadi lauk soalnya. Misalkan sedang mati gaya, ceplok telur dikasih sambal aja udah enak, ye kaaan...
BalasHapusTapi saya kurang familiar dengan model beli per karpet gitu. Beda daerah mungkin beda cara ya. Adanya di sini cuma kiloan. Yang jual telur retak juga ga ada, mungkin klo di grosiran telur gitu kalik ya.
Harga telur sekarang justru lagi anjlok Mba. Btw aku baru tau kalo putih telur bisa dipakai dibeli terpisah ya. Sayangnya deket rumahku kayanya ngga ada deh.
BalasHapusTelur ini salah satu bahan yang selalu ada di kulkas. Sekilo bisa habis beberapa hari aja. Ya digoreng, ya dimasak sama mie instan. Aku biasa beli kiloan di warung. Kudu ke grosir ya kalo beli yang retak gitu. Aku cara hematnya palingan beli banyak sekalian pas lagi murah. Kemaren nih murah, aku beli sampe 5 kilo. Mayan deh sebulan bisa hemat. :D
BalasHapusbelum pernah beli telur retak, pernah lihat sih di pasar tapi khawatir ga bisa milih malah jadi kena yang busuk.
BalasHapuskalau putih telur suka dapat dari saudara yang punya usaha membuat kue. Enak lho dikukus.
Aku stok mbak Mil, tapi nggak banyak heheheh sekilo kadang setngah kilo soalnya kan telor kadang jadi cair gitu entah kenapa. Beberapa kali kejadian setok kebanyakan jadinya malah gak bisa dimakan
BalasHapusTerima kasih sudah mampir dan komen di blog saya. Mohon tidak komentar SARA, Link Hidup. Semoga makin kece, sehat dan banyak rejeki ya. Aamiin