Assalammualaikum.Wr.Wb
Apa kabar sahabat Milda semua, sudah berapa lama kita di rumah saja atau banyak berdia di rumah saja. Ada yang masih ingat kapan moment itu pertama kali kita lakukan.
Ini bukan endor tas, tapi dari endor beli tas, hahaha!!
Selama pandemi, mendadak banyak yang menjadi influencer. Betul yah, kondisi krisis pekerjaan, banyak yang terpaksa berhenti bahkan diberhetikan dari pekerjaan. Banyak pedagang yang mengalami sepi penjualan bahkan sampai tutup lapaknya.
Banyak orang beralih berdagang secara online. Pandemi ini banyak merubah sisi kehidupan sesorang, keluarga, anak, suami, tetangga dan tentu saja kita semua.
Sedangkan kebutuhan makan sehari-hari, kebutuhan bulanan dan juga kebutuhan bayaran sekolah , kuliah anak meski tidak tatap muka tetap harus dibayarkan.
Dalam kondisi seperti ini, mencari uang yang paling bisa dilakukan tanpa resiko yang begitu berat adalah dengan memanfaatkan media social. Dengan memaksimalkan penggunaan media sosial untuk menjadi buzzer atau influencer, ikut berbagai lomba di medsos dan lain sebagainya yang bisa dikerjakan. Bahkan jadi buzzer politik.
Hanya bermodalkan handphone dan kuota. Kita bisa meraih penghasilan yang lumayan juga, dengan gaji yang bisa diambil harian, mingguan dan bulanan. Tergantung dengan kesepakatan kerjasamanya.
Berikut 5 Job receh di media sosial tapi membukit hasilnya jika dilakukan secara maksimal selama pandemi
1. Tukang Komen
Kita menjadi komentator di berbagai postingan media social. Biasanya disediakan link postingan yang harus kita komentari. Bahkan ada juga yang langsung disediakan komentarnya. Kita tinggal posting aja. Meski ini terlihat mudah, namun dibutuhkan juga sikap teliti. Agar tidak salah komentar. Yang perlu dipersiapkan untuk laporan job ini berupa screen shoot komentar kita. Platform yang digunakan bisa Facebook, Twitter, Instagram, Youtube
2. Tukang Share
Membagikan ulang berbagai postingan dengan caption tertentu. Biasanya sudah disediakan materi yang akan diposting beserta kaption dan hestek dan keperluan lainnya untuk di posting. Materi postingan bisa berbentuk foto atau video tergantung dengan kebutuhan. Platform yang digunakan bisa Facebook, Twitter, Instagram.
3. Tukang Registrasi
Kita mendaftar sebagai peserta kegiatan online , Subscribe akun Youtube, mendonlot aplikasi tertentu dengan mengisi data sesuai yang dibutuhkan. Untuk job registrasi aplikasi, kita harus benaran mendonlot aplikasi tertentu lalu mengisi data dengan lengkap. Data yang diisi ini juga harus benar , bukan data palsu. Untuk job ini pastikan bahwa memori handpone kita cukup. Meski pun setelah payment, kita bisa menghapus aplikasinya. Namun pada proses awalnya membutuhkan ruang memori yang cukup.
4. Tukang Nonton
Kita nonton film/music tertentu lalu upload review-nya ke medsos. Biasanya kita diberikan voucher atau kode tertentu untuk menonton. Untuk menontonnya kadang dibutuhkan aplikasi tertentu. Jadi dibutuhkan handphone dengan kapasitas yang lumayan besar. Film yang ditonton juga biasanya film baru, jadi sekalian juga dapat hiburan sekaligus juga bisa ngejob. Bentuk materi reviewnya, bisa berupa tangkapan layar pada adengan yang paling seru, bisa juga berupa video keseruan saat menonton. Untuk keterangan reviewnya, biasanya juga tidak terlalu panjang. Platform yang digunakan bisa Facebook, Twitter, Instagram.
5. Tukang webinar dan IG Live
Hadir pada acara online berbagai kegiatan webinar atau zoom , saat hadir, biasanya diminta untuk mengisi daftar hadir, dengan mengisi kolom chat, mengajukan atau menjawab berbagai pertanyaan saat kegiatan daring berlangsung. Lalu kita diminta untuk upload foto kehadiran dan membuat reviewnya lalu apload ke medsos. Pada kegiatan ini biasanya juga banyak disediakan berbagai hadiah, jadi kita juga mempunyai kesempatan untuk menang. Jadi sebaik-baiknyalah kalo jadi tukang webinar dan IG Live, mana tahu beruntung dapatin hadiahnya.
Nah, itu hanya sekedar gambaran umum job receh selama pandemi ini. Ada juga sih, bentuk lainnya yang mirip-mirip. Intinya tetap menggunakan media sosial sebagai wadah bekerjanya sehingga bisa dilakukan di rumah, sambil ngemong anak. Bahkan anak dan anggota keluarga lainnya. Bisa diajak ikut serta di dalam berbagai job tersebut.
Fee Job Receh
Fee yang didapatkan dari job ini kisaran 5-25k perakun. Asiknya satu orang bisa menggunakan banyak akun dari berbagai platform ( Fb, Twitter, IG,YT,Tiktok dll) dengan minimal follower tertentu. Kalo di awal, syarat follower sekitar 100 orang. Namun, makin ke sini syarat folower semakin ditingkatkan. Menjadi minimal kira-kira sekitar 250-300 bahkan 1000 folower untuk akun Facebook, Instagram, Twitter. Dengan biasanya minial ada 10 postingan sebelumnya.
Jika satu orang ikut 10 akun. Bisa dihitung sendiri berapa kira-kira penghasilan yang bisa didapatkan.
Dengan peluang ini, lalu banyak orang mendadak ternak akun. Tidak masalah, asal tetap dioptimasi dengan baik dan tentu saja yang paling penting memenuhi syarat ketika mendaftar jobnya.
Lalu, apakah dengan banyak akun tersebut butuh juga banyak nomer handpone. Menurut salah satu teman yang melakukan ternak akun ini. Tidak perlu punya banyak nomer handphone, bisa dibuat berdasarkan email saja. Jadi emailnya yang dibuat banyak, hahaha. Untuk yang ingin membuat email banyak, saran saya untuk kata sandinya disamakan saja. Agar tidak lupa.
Lalu Influencer Dadakan Itu...
Saya pribadi tidak mempermasalahkan banyak munculnya Influencer dadakan tersebut. Mereka membuat akun, menambah jumlah teman, membuat jadwal postingan yang baik dan melakukan perawatan. Bahkan belajar membuat konten, kaption dan lain sebagainya yang merupakan bagian usaha mereka untuk tetap survive dan eksis.
Walau kadang banyak sekali ditemukan hal-hal yang missed, maklum masih baru. Banyak dunia influencer yang belum dipahami. Seperti mengisi laporan, memberikan URL postingan, membuat kaption, membaca dan memahami brief, bahkan banyak bertanya saking belum mengerti, dll.
Namun dalam kondisi tersebut ada saja orang yang akan mengajari tentang hal itu, dan mereka pun seling belajar. Contohnya bagaimana cara mengkopi link postingan untuk laporan, akan selalu ada orang yang akan memberitahu, mengajari hal itu.
Kenapa Harganya Murah
Lalu, banyak muncul pertanyaan, ada yang beranggapan kenapa harganya begitu murah. Padahal meski hanya dilakukan melalui media sosial yang terlihat mudah. Namun hal itu butuh usaha, waktu dan juga pikiran.
Apakah kondisi pandemi ini dimanfaatkan oleh berbagai agency. Nah, kalo soal ini silakan ditelaah sendiri. Saya belum melakukan riset sampai ke sana, dan tidak bisa menerka juga. Sebab pada dasarnya agency juga menjalankan job tersebut dari Klien atau Brand. Jadi hal ini harus ada konfrimasi dari kedua belah pihak.
Yang, jelas, kenapa job receh laku? Hal ini karena ada yang membeli. Di luar sana banyak yang membutuhkan pekerjaan ini. Dengan segala kondisi seperti yang saya ceritakan di awal. Mungkin sebagian tidak butuh pekerjaan ini namun sebagian lagi yang lain sangat membutuhkan bahkan mencari-cari.
Silakan tentukan sikap, ikut join atau tidak.
Tahan Untuk Tidak Berkomentar Buruk
Namun, saya prihatin ketika sempat membaca komentar negatif atau anggapan kepada yang menerima atau yang mengambil job receh tersebut. Mungkin harga segitu tidak pantas atau terlalu murah bagi influencer A. Atau ada yang beranggapan hal ini menurunkan harga pasaran influencer yang sudah ada dan masih banyak pemikiran lainnya. Saya pikir, hal itu wajar dan mungkin saja muncul di tengah situasi seperti ini.
Tapi, sebaiknya tahan untuk tidak berkomentar yang buruk sebelum kita mengetahui secara jelas. Sebab banyak hal di luar sana yang tidak dan mungkin ada baiknya tidak kita ketahui.
Sebaiknya mencobalah bersikap positif selama tiga menit saja, kita berada pada kondisi yang sedang mereka hadapi tersebut. Meski tiga menit waktu yang mungkin singkat. Namun kurasa cukup jika ingin mencoba merasakan. Seperti jedah waktu pertandingan tinju pada setiap tiga menit untuk bertahan dari merasakan sakitnya setiap pukulan ( Hyun Bin, The Snow Queen)
Bersyukur Itu Lebih Baik
Yang jelas, mari kita bersyukur dengan kerendahan hati atas apa yang ada pada kita saat ini. Atas situasi yang Allah berikan kepada kita dan keluarga selama pandemi ini.
PENTING. Ketika kita menerima pekerjaan sebagai influencer, maka lakukanlah dengan sebaik-baiknya. Berikan apa yang kita bisa. Tetap optimasi media social dengan baik, jaga attitude.
Dan, pengalaman serta kualitas akan berbicara soal harga yang patut mereka berikan kepada kita. Mungkin bisa jadi berawal dari job receh, lalu membukit dan membuat kita dicari-cari, dibutuhkan sebagai influencer.