Assalammualaikum.Wr.Wb
Tujuan seseorang berbisnis tak lain demi mendapat keuntungan
alias profit. Untuk memperoleh keuntungan, ada jumlah uang yang didapat melalui
hasil penjualan barang atau dagangan selama periode tertentu. Omzet adalah jumlah uang secara keseluruhan dari penjualan barang
tersebut.
Source by Unsplash |
Sementara, profit diperoleh dari omzet dikurangi modal yang
dikeluarkan untuk memproduksi barang tersebut. Sampai sini sudah terlihat
perbedaan antara omzet dan profit. Sebagian pelaku usaha belum memahami
penggunaan istilah ini, sehingga terjadi salah kaprah yang bisa menimbulkan
perbedaan persepsi. Supaya kamu bisa membedakan keduanya, mari simak uraian
mengenai apa itu omzet dan profit.
Apa
itu Omzet?
Seperti telah dipaparkan di atas, omzet adalah sejumlah nilai
total dari penjualan produk dalam suatu kurun waktu tertentu. Kamu bisa
memadankan istilah omzet dengan pendapatan kotor karena pendapatan tersebut
belum dikurangi biaya yang dikeluarkan untuk modal, seperti biaya produksi,
gaji pegawai, dan biaya operasional lainnya.
Nilai omzet sebuah perusahaan kerap jadi patokan menilai
golongan perusahaan tersebut, apakah skala kecil, menengah, atau besar. Namun,
angka yang muncul dalam omzet masih hitungan kasar, sehingga belum mencerminkan
keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan sebenarnya.
Kamu bisa memahami omzet melalui contoh ilustrasi berikut.
Sebuah toko mainan mampu menjual ratusan produk pada bulan Januari 2020 dan
memperoleh omzet seperti tertera dalam tabel berikut.
No.
|
Produk Terjual
|
Unit
|
Harga Satuan
|
Total Penjualan
|
1.
|
Boneka
|
100
|
Rp100.000
|
Rp10.000.000
|
2.
|
Mobil-mobilan
|
50
|
Rp30.000
|
Rp1.500.000
|
3.
|
Mainan edukasi
|
20
|
Rp50.000
|
Rp1.000.000
|
Total Omzet
|
Rp12.500.000
|
Tabel di atas menunjukkan, total omzet adalah Rp12.500.000. Ini
merupakan pendapatan kotor toko mainan itu pada bulan Januari 2020.
Apa
Itu Profit?
Sementara itu, profit merujuk pada nilai jual suatu produk
sesudah dikurangi biaya modal. Suatu nilai disebut profit jika sudah bersih
atau dikurangi berbagai komponen biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam
memproduksi atau memasarkan produk. Beberapa komponen biaya tersebut antara
lain biaya produksi, gaji karyawan, biaya pengiriman barang, dan biaya
pemasaran.
Profit menyatakan nilai sebenarnya dari keuntungan yang
diperoleh perusahaan, sehingga disebut juga pendapatan bersih. Sekarang coba
kita terapkan pada ilustrasi toko mainan di atas. Toko mainan tersebut
mengambil produk mainan yang dijual dari penjual grosiran dengan perincian
harga sebagai berikut.
No.
|
Produk
|
Unit
|
Harga Eceran
|
Total Penjualan
|
1.
|
Boneka
|
100
|
Rp75.000
|
Rp7.500.000
|
2.
|
Mobil-mobilan
|
50
|
Rp20.000
|
Rp1.000.000
|
3.
|
Mainan edukasi
|
20
|
Rp25.000
|
Rp500.000
|
Total Modal Pembelian
|
Rp9.000.000
|
|||
Biaya Operasional (gaji karyawan, listrik,
pengiriman)
|
Rp2.000.000
|
Maka, kita dapat menyimpulkan profit yang diperoleh toko mainan
itu pada bulan Januari 2020 adalah Rp1.500.000 yang didapat melalui perhitungan
berikut:
Total
omzet – total modal pembelian – biaya operasional =
Rp12.500.000
– Rp9.000.000 – Rp2.000.000 = Rp1.500.000
Source by Unsplash |
Omzet
dan Profit dari Kacamata Bisnis
Nah, kamu sekarang sudah memahami apa itu omzet dan profit. Dari
kacamata bisnis, omzet dan profit sama-sama perlu diraih semaksimal mungkin.
Namun, besaran omzet atau profit juga bisa kamu sesuaikan dengan tipe bisnis
yang dijalani. Begini penjelasan singkatnya.
●
Cara Meraih Omzet Besar
Omzet besar bisa kamu dapatkan ketika menjalani bisnis yang
menjual produk dengan perputaran persediaan cepat. Produk tersebut biasanya
memiliki tanggal kadaluarsa singkat, seperti kue, roti, atau produk kuliner
lainnya. Kamu harus melakukan penjualan secara cepat karena jika produk tidak
laku, justru rugi yang didapat, bukan omzet.
Selain itu, kamu harus mampu mengukur arus kas dan profit dengan
cemat agar bisnismu tidak langsung merugi karena angka penjualan yang lambat.
Contohnya, saat kamu baru memulai usaha kuliner, kamu bisa membuka pre order demi menjaga kualitas makanan
yang dijual. Jadi, kamu hanya membuat sesuai pesanan agar tidak ada makanan
yang terbuang karena tidak laku.
●
Cara Mendapat Profit Besar
Apabila kamu mengincar profit besar, bisnis dengan produk pasar
ritel bisa dilirik. Pilih produk yang tidak mempunyai waktu kadaluarsa,
sehingga kamu bisa membuat stok barang untuk jangka waktu tertentu.
Konsekuensinya, pelaku bisnis dengan orientasi profit besar akan bertarung
dalam kompetisi ketat. Kamu harus bekerja ekstra keras dalam pemasaran supaya
produkmu bisa bersaing dengan produk sejenis di pasaran.
Meskipun demikian, omzet dan profit bisa diperoleh berbarengan
jika angka penjualan bisnis terus meningkat dan perusahaan punya arus kas yang
sehat. Namun, ini butuh ketelitian dan kecermatan dalam mengelola keuangan
perusahaan. Yuk, terus belajar bagaimana mengelola bisnis supaya usahamu
semakin berkembang!
Berikan Kontribusi Untuk
Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Melalui Akseleran!
Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan
menengah di Indonesia, P2P Lending
dari Akseleran adalah tempatnya. Sebagai alternatif investasi dengan imbal
hasil hingga 21% per tahun kamu dapat mulai mengembangkan dana di platform P2P
Lending Akseleran hanya dengan dari Rp100 ribu saja.
Yuk! Gunakan kode promo
BLOGMILDA saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama
Akseleran. Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi (021) 5091-6006 atau
email ke cs@akseleran.co.id.
0 comment
Terima kasih sudah mampir dan komen di blog saya. Mohon tidak komentar SARA, Link Hidup. Semoga makin kece, sehat dan banyak rejeki ya. Aamiin