Assalammualaikum.Wr.Wb
www.mildaini.com_Pentingnya Kecakapan Literasi Baca Tulis Abad Ke 21.Pada
sebuah pertemuan kepenulisan yang dihadiri para pelajar dan mahasiswa, saya
sempat bertanya. Berapa jumah buku yang selesai dibaca dalam satu hari, satu
pekan, satu bulan hingga satu tahun. Jawaban peserta bermacam-macam. Sebagian
besar peserta menjawab, mereka membaca buku setiap hari. Namun hanya pada
bagian-bagian tetentu atau hanya pokok
bahasan tertentu. Sesuai dengan tema pada mata pelajaran atau bahan kuliah
mereka masing-masing. Apalagi jika sedang masa ujian sekolah atau kuliah.
Intensitas membaca semakin meningkat.
Lalu
saya bertanya kembali, siapa saja yang suka membaca selain buku sekolah. Hanya
sebagian kecil yang menjawab, bahwa mereka membaca buku novel, majalah dan lan
sebagainya. Namun buku tersebut tidak selesai dibaca dalam waktu dekat,ada yang
butuh beberapa hari, hingga beberapa bulan untuk hanya bisa menyelesaikan satu
buah novel. Bahkan ada yang tidak pernah selesai dibaca.
Hanya
beberapa orang saja yang memang menyukai membaca buku novel atau karya sastra.
Mereka mengkoleksi beberapa jenis buku tertentu dari karya penulis yang sama.
Misalnya karya Novel Tere Leye, Habbiburrahman, Asma Nadia dan lain sebagainya.
Ada
yang juga dari peserta yang senang membeli buku dengan harapan untuk dibaca ,
jika ada waktu luang. Namun tenyata sampai batas waktu yang lama, buku yang
sudah dibeli tadi, belum juga dibaca. Masih tebungkus rapi.
Pada
kegiatan simulasi, saya mengajukan beberapa pertanyaan kepada peserta dalam
durasi tertentu. Pertanyaan pertama, saya meminta peserta menuliskan 10 judul
buku yang pernah dibaca dalam waktu 10 menit. Pertanyaan kedua, saya meminta
peserta untuk menuliskan 10 nama penulis Indonesia dan pertanyaan ketiga, saya
meminta peserta untuk menuliskan nama penerbit buku dan nama media massa dan
majalah atau tabloid.
Pada
simulasi ini, banyak peserta yang bisa saya katakan tidak lolos, mereka hanya
mampu menuliskan paling banyak 3-6 nama yang diminta pada setiap pertanyaan.
Ada yang belum bisa membedakan bentuk majalah, tabliod, koran. Apalagi sejak
zamn digital saat ini. Banyak yang lebih menyukai membaca secara online. Ingin
mencari informasi mengenai segala sesuatu. Hanya dengan mengetik kata kunci di google, maka informasi tersebut
dengan cepat muncul.
Itu
beberapa cara yangs angat mudah dan sederhana untuk sekedar mengetahui minat
baca dan pengetahui seseorang mengenai dunia buku dan minat baca. Hampir selalu
kita dihadapkan dengan kenyataan dan data, bahwa orang Indonesia sangat rendah
minat bacanya. Hal ini tentu saja membuat kita seolah berpikir mencari cara
lain , bagaimana untuk menambah pengetahuan, mendorong potensi pengetahuan dan
meningkatkan wawasan seseorang dengan cara yang menyenangkan dan disukai. Maka
muncullah istilah Literasi yang mulai diterapkan di berbagai negara.
Saya dan teman-teman saat bimtek fasilitator baca tulis di Pekanbaru |
Mengenalkan
Istilah Literasi Sejak Dini
Buku
adalah jendela dunia dan membuka wawasan dan cakrawala manusia. Betul, hal ini
tidak bisa kita pungkiri. Dengan membaca kita akan memperoleh begitu banyak
pengetauan. Masalahnya, saat ini banyak anak-anak kita yang tidak begitu suka
membaca buku. Namun sangat senang berjam-jam membaca handphone. Membaca secara
digital jauh lebih menarik.
Oleh
karena itu sebagai orang tua, guru dan masyarakat secara umum, Kita harus bisa
memperkenalkan cara lain untuk menambah wawasan anak. Dengan kegiatan literasi.
Dengan melakukan kegiatan literasi, anak-anak, orang dewasa temasuk lanjut
usia. Bisa menambah banyak pengetahuan dan informasi mengenai apa saja. Dalam
sudut pandang yang berbeda. Serta dalam bentuk kegiatan yang menyenangkan.
Pengertian
Literasi
·
Kecakapan dasar seseorang menggunakan
segenap potensinya dalam kehidupan.
·
Pengetahuan atau keterampilan dalam
bidang atau aktivitas tertentu.
·
Kemampuan individu dalam mengolah
informasi dan pengetahuan untuk kecakapan hidup
·
Baca dan tulis, (2) numerasi, (3) sains,
(4) digital, (5) finansial, (6) budaya dan kewargaan
Ada
6 Dasar Kegiatan Literasi, yaitu :
1. Baca
Tulis
2. Numerasi
3. Sains
4. Digital
5. Finansial
6. Budaya
dan Kewargaan.
Keenam
jenis literasi tersebut, bisa kita kenalkan sejak dini kepada anak-anak di
rumah, anak didik dan masyarakat secara umum. Setiap anak pasti memiliki
kecenderungan tertentu. Mereka akan memilih sesuai dengan minat dan bakat yang
mereka miliki.
Kita
juga bisa memberikan pengetahuan, ilmu, wawasan dan informasi kepada anak
sesuai dengan minta dan bakatnya. Jika mereka menyukai jenis literasi tertentu,
maka kita bisa mendorong mereka untuk bisa menguasasi dengan baik, mendorong
agar mereka berprestasi dan profesional di bidang yang mereka sukai.
Pentingnya
Menguasai Literasi
Di
banyak negara kegiatan literasi sudah dikembangkan dengan secara baik dan
profesional. Dengan harapan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi.
Terutama untuk menjawab tantangan kemajuan abad 21 yang membutuhkan begitu
banyak orang pintar, cerdas dan ahli di bdang-bidang tertentu. Untuk menguasai berbagai dunia kerja dan
menjawab berbagai kebutuhan revolusi industri 4.0. Penambahan pengetahuan tidak
hanya lewat baca tulis saja. Namun pemahaman mengenai dunia serta isinya juga
menjadi hal yang sangat penting untuk langsung diketahui secara khsuus.
Misalnya, ada anak yang menyukai dunia sains, maka kita bisa mendorong dirinya
untuk maju dan menguasai dunia sains dengan baik.
Mengapa
sekarang penguasaan literasi telah diyakini sebagai episentrum perkembangan dan
kemajuan berbagai lapangan kebudayaan dan peradaban? Beberapa alasannya saat
ini sedang tumbuh-berkembang
1.
Masyarakat jaringan informasi (network
society)
2.
Masyarakat berpengetahuan (knowledge society)
3.
Masyarakat kreatif-inovatif (creative
society)
Tujuan
Gerakan Literasi Nasional
1. Membangun Budaya Literasi
2.
Membangun budaya literasi
3.
Menyiapkan Generasi Emas Indonesia 2045
4.
Menguatkan pendidikan karakter sebagai
ruh dan fondasi pendidikan melalui harmonisasi olah hati (etik), olah rasa
(estetik), olah pikir (literasi), dan olah raga (kinestetik)
5.
Merevitalisasi dan memperkuat kapasitas
ekosistem pendidikan
6.
Melestarikan kebudayaan dan jati diri
bangsa Indonesia dalam mendukung Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM)
Dengan
kegiatan literasi diharapkan, masyarakat Indonesia semakin tinggi tingkat
pengetauan, penguasaan teknologi dan tentu saja akan menjadi maju untuk dirinya
sendiri, keluarga dan masyarakat serta bangsa dan negara.
2 comment
Pengaruh gadget dan internet memberikan dampak besar kurangnya minat baca. Saya sendiri sangat merasakannya. Dulu waktu kecil buku adalah hiburan saya. Ketika bosan dan jenuh saya akan baca buku. Tapi sekarang tiap bosan bukanya smartphone. Bersyukur karena ngeblog minimal saya jadi rajin baca artikel temansesama blogger. Ah, artikel ini mengingatkan saya pentingnya kembali kepada minat literasi.
BalasHapusIya mak...pengenalan literasi sejak dini untuk menjawab tantangan masa depan revolusi industri 4.0
BalasHapusTerima kasih sudah mampir dan komen di blog saya. Mohon tidak komentar SARA, Link Hidup. Semoga makin kece, sehat dan banyak rejeki ya. Aamiin