TOT Literasi Digital : Mengurangi Kesenjangan Perkembangan TIK dan SDM Dunia Digital
Assalammualaikum.Wr.Wb
www.mildaini.com_ 30 (tiga puluh) pegiat informasi dan literasi digital dari Aceh sampai Papua berkumpul di Jakarta untuk mengikuti kegiatan Training of Trainers “Digital Literacy for Information Activists” yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 22-23 Januari 2019. Kegiatan ini merupakan kolaborasi bersama antara TikTok bersama ICT Watch – Indonesia, dengan dukungan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KOMINFO), Relawan TIK dan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.
Literasi digital merupakan isu yang saat ini menjadi perhatian para pemangku kepentingan di Indonesia. Hal ini diakibatkan angka penetrasi Internet di Indonesia yang semakin meningkat dan berbanding lurus dengan peningkatan penggunaan gawai/smartphone dan media sosial.
Peningkatan
ini tidak dibarengi dengan kualitas sumber daya manusia yang memadai.
Indeks literasi global di Indonesia masih menempati peringkat 60 dari 61
negara. (CCSU, 2016).
Kesenjangan antara perkembangan TIK dengan kesiapan SDM membuat dunia digital Indonesia rentan terhadap serbuan konten negatif.
Ancaman
ini semakin meningkat seiring dengan situasi politik di Indonesia
menjelang Pemilihan Presiden dan Pemilihan anggota legislatif di tahun
2019 ini, yang menjadi salah satu pemicu banyaknya hoaks dan ujaran
kebencian di media sosial.
Beberapa peserta lelaki, perwakilan dari 30 wilayah di nusantara |
Untuk menekan dampak dari konten negatif tersebut, sekaligus mendorong terciptanya banyak konten positif di internet maka perlu keterlibatan dari berbagai pihak untuk dapat secara terus menerus mengedukasi masyarakat terkait literasi digital.
Daftar peserta TOT Literasi Digital |
“Selain
itu, kegiatan ini juga dalam rangka turut berpartisipasi dalam
peringatan Safer Internet Day 2019 yang jatuh pada tanggal 5 Februari
2019”, tambahnya.
Widuri, Plt. Direktur Eksekutif ICT Watch |
Fasilitator dan narasumber yang merupakan pakar di bidangnya dihadirkan untuk mengisi berbagai materi, seperti pengantar literasi digital, privasi dan keamanan di dunia digital, hoaks dan penganggulangannya, kebijakan di era digital, serta pembuatan konten kreatif.
Pelatihan
ini juga disertai dengan diskusi antar peserta untuk berbagi pengalaman
kondisi di daerahnya masing-masing, serta menyusun rencana aksi untuk
edukasi literasi digital di masyarakat.
“Di TikTok kami berkomitmen untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia bagi pengguna kami dengan menyediakan platform global yang memberdayakan mereka untuk menceritakan kisah mereka sendiri dalam 15 detik,” kata Donny Eryastha, Kepala Kebijakan Publik Indonesia, Malaysia, dan Filipina, TikTok.
“Kami
menyadari bahwa Indonesia memiliki komunitas yang sangat kreatif dan
berbakat. Kami terus berupaya untuk memastikan bahwa platform kami
menyediakan alat dan konten online terbaik bagi pembuat konten di
Indonesia yang membantu mereka memperluas imajinasi mereka.”
Aku (Jilbab Besurek) di antara paserta perempuan yang keceh |
Training
for Trainers “Digital Literacy for Internet Activist” Adalah Kerjasama
TIKTOK, ICT Watch, KOMINFO, SIBERKREASI, dan RED AND WHITE CHINA.
Dilaksanakan selama dua hari, 22-23 Januari 2019, bertempat di Akmani Hotel, Jakarta.
0 comment
Terima kasih sudah mampir dan komen di blog saya. Mohon tidak komentar SARA, Link Hidup. Semoga makin kece, sehat dan banyak rejeki ya. Aamiin