Kemenpora Gelar Workshop Bersama Relawan dan Penggiat Anti Narkoba Bengkulu
Assalammualaikum.Wr.Wb
www.mildaini.com_ Hari ini saya bergegas buat berangkat. Ada acara bersama Kemenpora yang akan digelar di Hotel Jodipati. Malam harinya sempat siwer di grup. Sebab lokasi hotelnya ga terdetek, hahaha. Maklum saya tahunya itu hotel Jodipati ya di kawasan Tanah Patah. La, ini katanya di daerah Padang Harapan. Kuyakin bakal ada sesi nyasar dan ‘beligat’ nyari alamat. Meski ada google maps, tetap aja mencari alamat.
Fiuuuh, sedikit celingak-celinguk,akhirnya sampai juga nih ke Hotelnya. Oh, ternyata ini Jodipati 2 pemirsa dan belum dilaunching, hihihi. Di kawasan Padang Harapan. Masuk ke jalan atau gang panti Tunas Harapan.
Dari pagi hingga siang ini,saya ada acara di sini bersama dengan pemuda-pemudi penggiat anti narkoba (PUPAN) Kota Bengkulu untuk memenuhi undangan dari Kemenpora. Selain Pupan, di sini hadir juga perwakilan dari berbagai kumpulan atau komunitas.
Ada sekitar 50 orang deh yang hadir di sini, sesudah mengisi absen dan memberikan syarat untuk ikuta serta kelengkapan untuk sertifikat. Seperti fotokopi KTP dan Pas foto. Saya sempat foto dulu dengan beberapa adik-adik Blogger Bengkulu dan Pupan.
Setelah itu, saya bergegas ke Fikes Dehasen, akan ada acara seminar di sana. Saya harus hadir, sebab saya salah satu pembicara di sana.
Mungkin waktui emang berpihak dengan saya, sudah hampir jam setengah sembilan acara juga belum dimulai. Mungkin karena hari sabtu, jadi banyak yang juga terbawa suasana libur. Undangan yang datang juga baru sedikit. Yah, sudah saya cuss ke Fikes Dehasen dulu. Sudah ditelpon dan di japri via wa oleh teman-teman.
Balik Lagi Ke Jodipati, Acara Baru Dimulai
Sampai di Jodipati lagi, acara baru saja dimulai. Ibu Poppy baru sedang menyampaikan kata sambutan. Dalam kata sambutannya. Ibu Poppy berharap kepada para peserta, untuk menjadi corong dan perwakilan dalam hal ini pemerintah melalui Kementrian Olahraga dan BNN baik tingkat kota dan Provinsi. Mengenai informasi, penyuluhan untuk pencegahan, sampai dengan pengobatannya atau rehabilitasi narkotika.
Oleh karena ini, beliau menyatakan hari ini para peserta akan mendapatkan dua materi penting mengenai pencegahan dan mengenai informasi seputar rehabilitasi bagi pencandu narkoba. Termasuk informasi umum lainnya yang berkaitan dengan narkoba itu sendiri.
Semoga para peserta senang dan bisa mengikuti semua kegiatan hari ini dengan baik, sampai selesai. Semoga workshop untuk relawan dan penggiat anti narkoba yang digelar hari ini, berjalan lancar.
Workshop Relawan dan Penggian Anti Narkoba
Saya senang mengikuti kegiatan ini, sebab tadi di acara Fikes, setelah saya menyampaikan kata sambutan dan juga materi pertama pada seminar. Setelah itu saya selesaikan dengan sesi Tanya jawab pada materi saya. Baru saya ijin dengan panitia. Sampai di Jodipati, pun saya sempat mengikuti acara pembukaan dan tentu saja foto-foto bersama, hahaha.
Materi Pertama, Dari Coba Pakai Hingga Kecanduan
Materi pertama ini disampaikan oleh sahabat saya Nuche yang memang sudah sangat dekat. Sebab beberapa kali kami bertemu dan bersama-sama dalam berbagai kegiatan Pupan dan Narkoba. Pokoknya kalo ada kegiatan dengan tema Narkoba aja, pasti ketemu.
Udah biasa ada dimana-mana, keceh dah kakak satu ini.
Kak Nuche menjelaskan seperti biasa mengenai informasi seputar narkoba, jenis-jenisnya, hot issue narkoba terbaru, sampai yang aneh-aneh. Kak Nuche banyak tahu. Disampaikan dengan cerdas dan komunikatif. Mudah dimengerti oleh orang awam.
Menurut Kak Nuche Marlianto, SKM, MSi,MKM dari BNN Kota Bengkulu, ada 4 kondisi penyalahgunaan narkoba di kota Bengkulu
1. Coba pakai
2. Teratur pakai
3. Pencandu non suntik
4. Pencandu suntik
Jumlah ini banyak menyerang usia 10 hingga 59 tahun, setiap tahun jumlahnya juga bertambah. Paling gemes katanya kalo yang terciduk masih anak-anak. Lebih negens lagi, mereka teller dengan ngelem, ngomix, atau minum es tebu yang sudah dicampur dengan zat yang bisa bikin fly.
Yah, mau bagaimana lagi. Anak-anak ga punya uang, palingan nyandu juga dengan murah meriah. Apalagi kalo awalnya coba-coba, ikutan kawan dan arus pergaulan.
Materi Kedua, Mengenai Rehabilitasi Narkoba
Materi bikin penasaran , sebenarnya pencandu narkoba itu bisa sembuh total atau bagaimana. Menurut BNN bekerjasam dengan Puslitkes UI tahun 2017, presentase jumlah penyalahguna narkotika di provinsi Bengkulu sebesar 1,68 % dari populasi penduduk usia 10 – 59 tahun atau sekitar 1.436.700. Sebanyak 26.529 jumlah penyalaguna narkotika di provinsi Bengkulu.
Sedangkan kelompok pengguna dan kebutuhan rehabilitasi, menurut sub populasinya adalah
1. Pengguna Nafza yang tidak mengalami ketergantungan
2. Pengguna nafza dengan cara suntik
3. Pencandu
4. Pengguna nafza yang terintoksikasi secara akut
5. Pengguna nafza dalam kondisi putus obat
6. Pengguna nafza dalam masa pemulihan
Materi kedua ini, disampaikan oleh kak Vera Febriana, S.Psi.Psikolog. Dari BNN Provinsi Bengkulu.
Setelah penyampaian materi, seperti biasa diadakan sesi Tanya jawab, saya juga ikut bertanya. Pertanyaan saya lebih menyayar kepada penyalaguna narkoba untuk usia dewasa, mulai dari jenis yang sering digunakan, rehabilitasi bagaimana sampai dengan jumlah atau usia yang paling banyak.
Secara pribai saya juga berharap, kegiatan seperti ini . Untuk tahun depan juga menyasar usia dewasa, usia matang. Bukan untuk para pemuda dan pemudi saja. Jadi lebih luas lagi.
Akhir acara ditutup dengan sesi foto bersama. Seperti kegiatan yang lainnya. Sesi foto ini biasanya akan lebih lama dari sesi worksopnya, hihihi.
Pada kesempatan ini saya juga bertemu dengan dua orang pemuda-pemudi Inspirasi Bengkulu tahun 2017. Kami bertiga terpilih, dan sekarang bertemu lagi. Semoga di tahun depan, ada gebrakan yang bisa kami sinergikan untuk kemajuan bumi Bengkulu ini.
Oh, ya saya selain kami para relawan dan Pupan Kota Bengkulu, ada juga dua orang perwakilan dari komunitas Blogger Bengkulu. Ada si Nengsih dan si Diska.
Kalo di Pupannya, ada juga sobat Blogger Bengkulu si Junita yang juga merupakan ketua Forum Lingkar Pena Wilayah Bengkulu.
Senang rasanya , bisa hadir di sini, berkumpul bersama dan menimba ilmu bersama. Memanfaatkan waktu luang di wiken dengan hal yang bermanfaat.
Sebelum pulang peserta juga diberikan sertifikat. Cepat sekali yah, sudah langsung jadi sertifikatnya. Jadi tambah semangat. Semoga di tahun depan ada lagi yah, kegiatan seperti ini.
Masukan buat panitia, sebaiknya peserta diberikan kopian materinya, biar bisa dibaca ulang dan dibagikanlagi informasinya kepada yang lainnya.
Sampai jumpa, Salam. Milda Ini
15 comment
Asik ya bisa ikutan workshop keren gini, bisa berbagi informasi seputar penanggulangan narkoba ke lingkungan juga jadinya yah mbak
BalasHapusSedih banget kalo liat anak-anak usia sekolah yang mulai kecanduan mba, semoga seminar-seminar seperti ini bisa menyentuh masyarakat awam sehingga bisa menumbuhkan kesadaran masyarakat akan behaya narkoba dan menekan angka pecandu narkoba..
BalasHapusWaktu ikut proyek Sepuluh Ribu Halaman nya BNN, #indonesiabergegas setiap ada materi itu selalu disiapkan panitia sama flashdisk nya. Jadi selain dapat materi juga dapat fd baru, hehehe...
BalasHapusWah, keren nih acaranya. Bikin di Bandung juga dong. Kayaknya angka penyalahgunaan narkoba di Bandung sangat tinggi. Pelatihan kayak gini, sedikit banyak bisa memperluas informasi ttg bahaya narkoba. Terutama di kalangan milenial
BalasHapusAyo kak... sama sama kita berantas Narkoba, jangan sampai ada bagian dari anak bangsa yang hancur gara gara narkoba. Peredaran makin luas dan peredaran makin banyak. mari kita berants
BalasHapusNgeri kalau sudah dengar narkoba dan anak anak / remaja, terlebih saat ini begitu mudahnya narkoba masuk melalui pergaulan. Acaranya bagus untuk program antisipasi dan penanganan pengguna narkoba.
BalasHapusasik banget bisa mengikuti workshopnya mba, bisa dapet tambahan ilmu yang sangat berguna banget.
BalasHapusWah acara bagus ini harus didukung, semiga bs diadakan secara masiv dan sampai ke banyak pihak
BalasHapusKegiatan yang patut diapresiasi ini karena mereka mereka yang terlibat dengan narkoba dari coba'cari identitas diri atau 'kuat'beraktifitas. Adalah lingkungan dan orang terdekat lagi akhirnya. Dukung!
BalasHapusMenurutku workshop semacam ini memang penting untuk diadakan. Kemaren kebetulan aku juga ikutan mbak acara kayak gini meskipun penyelenggaranya beda. Dari segi data yang di share jumlahnya mencemaskan sekali. Padahal itu masih di satu wilayah, bagaimana kalau dihitung se Indonesia? Bener2 narkoba itu bahaya banget bagi generasi muda.
BalasHapusSertifikatnya ada nilai SKPnya ga mbak, lumayan buang angka kredit bagi ASN.
BalasHapusWah acaranya sangat bermanfaat untuk saya dan keluarga.
BalasHapusSeram juga ya narkoba ini, menyerang bisa anak-anak mulai usia 10 tahun ya Mba. Peran orang tua penting bangat ini agar anak-anak tidak jadi korban narkoba.
BalasHapusPenting banget acara seperti ini, apalagi zaman sekarang kayaknya kasus penyalahgunaan narkoba sudah ada di berbagai kala gan, bahkan ada kasus disalahgunakan aparat bahkan pejabat pemerintah, mudah-mudahan kita semua dijauhkan dari narkoba
BalasHapusSerem ya kalau anak2 masih belia sudah mulai kecanduan dan pakai bahan2 yg katanya murah meriah tapi bikin ngefly . Kabar gembira ny pecandu narkoba sdh ada obat nya semoga makin terlihat hasilnya ya
BalasHapusTerima kasih sudah mampir dan komen di blog saya. Mohon tidak komentar SARA, Link Hidup. Semoga makin kece, sehat dan banyak rejeki ya. Aamiin