Assalammualaikum Wr.Wb
Mildaini.com_Mendadak Diare Saat Ingin Terbang. Ada yang pernah mengalami hal demikian, saya sudah pernah. Rasanya saat itu tidak bisa dibayangkan seperti apa. Selepas shalat Shubuh, tiba-tiba perut saya mules. Sampai di kamar mandi, ternyata saya mengalami diare. Setelah rasa mules hilang saya keluar. Namun baru sampai di ruang makan , kebetulan kamar mandi tidak jauh dari ruang makan, perut kembali mules dan saya BAB lagi. Ini berlangsung sampai berkali-kali. Sampai badan saya lemas. Diare ini membuat saya kepayahan dan hampir tidak jadi terbang.
Dari sekian kali saya bolak balik ke kamar mandi BAB, ada dimana rasa sakit dan gerakan saya berjalan atau berlari menuju kamar mandi yang agak lambat. Terpaksa, cairan BAB tercecer di lantai.
Saat itu, kepala mendadak pusing, sebab belum selesai urusan bolak-balik ke kamar mandi. Eh, ditambah lagi dengan harus membersihkan lantai.
Kepala semakin menjadi pusing, setelah teringat kalo jam 09.55 saya harus terbang ke Jakarta. Tiket tidak bisa lagi dirubah dan tidak mungkin di cancel. Saya harus menghadiri sebuah pertemuan di ibukota.
Salah satu usaha yang masih bisa dilakukan adalah dengan minum obat dan membuat obat secara alami untuk menghentikan diare ini. Kalo sudah dicoba , masih juga diare, ya mau bagaimana lagi. Tetapi pasti hati akan menjadi lapang, sebab sudah melalui sebuah usaha.
Suami pun ikutan panik, saat kondisi begitu saya berusaha untuk menjauh dari anak-anak . Agar tidak menular kepada mereka. Diare bisa menular lewat tinja yang tercecer. Saya tidak berani beranjak dari ruang makan, kuatir bakalan BAB lagi.
Selama bolak-balik ke kamar mandi itu, saya juga membuat Teh manis hangat, untuk menambah tenaga dan mengurangi dehidrasi. Saya ga kuat kalo harus minum oralit. Jadi kalo kena diare pasti minumnya Teh hangat saja.
Setelah anak-anak diamankan di ruang keluarga, kebetuan antara ruang makan dan ruang keluarga ada pintu, jadi anak-anak tidak bisa masuk ke ruang makan. Suami pergi membeli obat mencret di apotik terdekat, jika apotik belum buka sebab masih kepagian. Saya berpesan , beli saja di toko ritel modern yang buka 24 jam.
Sementara suami pergi membeli obat, ibu saya membantu membuatkan saya minuman untuk saya dari rebusan daun, dahan, batang Jambu Biji. Biasanya ibu akan membuat minuman air rebusan Jambu biji dengan takaran. Tiga gelas air , kirta-kira ukuran 250ml atau sebanyak air kemasan gelas. Kemudian dimasukan dun, dahan dan batang Jambu Biji. Lalu direbus sampai mendidih dan air berkurang menjadi satu gelas saja.
Obat ini juga ampuh selama ini mengobati saya kalo mengalami diare, dibantu dengan obat berupa pil juga, jadi penanganannya jadi lebih cepat.
Apalagi ini emang harus super cepat sebab saya harus terbang sekitar120 menit lagi…
Suasana mendadak kian mencekam dan jantung saya berdegub kencang. Frekuensi bernapas saya pun menjadi lebih cepat.
Suami pulang membawa obat Entrostop satu keeping, berisi sepuluh buah pil. Biasana obat ini saya minum sekaligus dua buah setiap habis BAB.
Sambil menunggu air rebusan masak dan dingin, agar siap saya minum. Setiap habis BAB, saya minum entrostop.
Mata saya juga tak henti-hentinya memandang jam di dinding, berharap, waktu agak melambat sampai saya benar merasa agak pulih dan ga perlu bolak-balik lagi ke kamar mandi. Tidak bisa saya bayangkan jika kejadian diare apalagi bocor di bandara. Duh, bisa gawat sedunia.
Selama menunggu air Jambu Biji masak, obat entrostop ini sudah delapan buah saya makan, itu artinya saya sudah empat kali mondar-mandir ke kamar mandi. Diare belum juga ada tanda-tanda untuk berhenti. Saya pun mulai pasrah.
Jam mulai bergerak menuju angka delapan. Jika sesuai rencana, pas di 30 menit kemudian saya sudah harus meluncur ke bandara dan bersiap untuk boarding.
Tetapi sekali lagi diare belum bisa diajak kompromi, saya pun berkali-kali menghela napas panjang, berdoa alam hati dan berusaha untuk tenang. Ya, sudahlah jika memang harus cancel Terbang, apa boleh buat. Saya mulai lemas dan berusaha untuk kompromi dengan diri sendiri.
Air rebusan Jambu Biji matang dan sudah dingin, siap diminum. Saya pun menghabiskan satu gelas dengan cepat, saya berharap ada keajaiban dan saya masih tetap ingin bisa terbang. Jadi harapan saya bertumpuh pada air Jambu Biji ini. Semoga ada keajaiban, doa saya dalam hati, berkali-kali.
A post shared by Milda Ini (@mildaini.bkl) on
Akhirnya jam pun mulai merangkak pelan menuju angka 08.30, dimana seharusnya saya sudah berada di bandara.
Frekuensi BAB sudah mulai berkurang, yang tersisa masih rasa mules. Yang terakhir keluar cuma air saja, sebab memang perut saya sudah terasa kempes, sudah dikeluarkan semua. Dari tadi saya Cuma minum, ga berani makan.
Baru saya ingin memberitahu teman , bahwa saya kemungkinan tidak jadi berangkat. Tiba-tiba suami muncul dengan sebuah kantong belanjaan. Dia menyerahkan sesuatu kepada saya. Dan berkat benda inilah, akhirnya saya pun jadi berangkat ke bandara, dengan didorong dan dukungan suami.
Kami pun gas poll menuju bandara dengan motor, sebab kuatir terlambat. Alhamdulillah, sampai di bandara, saya masih bisa masuk, tapi dengan adegan lari-larian, sebab sudah masuk panggilan terakhir.
Kebaikan Jambu Biji Untuk Diare
Resep warisan keluarga saya adalah dengan minum rebusan air jambu biji. Dalam hal ini direbus , mulai dari daun, batang, dahan, kalo ada akar jambu bijinya sekalian.
Namun sebelum kita membahas resep dan cara membuatna, kita bahas dulu apa yang dinamakan diare itu seperti apa ya.
Pengertian Diare
Berdasarkan buku Kapita Selekta Kedokteran Media Aesculapis menerangkan pengertian diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari biasanya , normalnya 100-200 ml perjam tinja. Dengan tinja berbentuk cairan atau setengah cair (setengah padat) dapat pula disertai frekuensi defekasi yang meningkat
Menurut WHO (1980) Diare adalah buang air besar encer atau cair, lebih dari tiga kali sehari. Diare terbagi dua berdasarkan mula dan lamanya, yaitu diare akut dan diare kronik.
Diare ada dua jenis
Diare Akut, diare yang awalnya mendadak dan berlangsung singkat dalam waktu beberapa jam sampai 7 atau 14 hari.
Diare Kronik, Diare yang dialami oleh orang dewasa, lebih dari tiga minggu.
Hubungan Diare dan Jambu Biji
Menurut resep keluarga saya, bahwa air yang berasal dari rebusan tanaman Jambu Biji ampuh untuk mengobati diare, ternyata adalah sebuah fakta ilmiah. Meski saya yakin Nenek dan Ibu saya melakukan hal tersebut hanya berdasarkan pengalam turun temurun saja.
Menurut sejarahnya, Jambu Biji berasal dari Amerika Tengah, tepatnya di daerah Brazil. Dari sana Jambu Biji menyebar ke Thailand, kemudian Negara Asia lainnya, termasuk Indonesia. Di banyak Negara Jambu Biji merupakan tanaman terpenting bagi penduduk aslinya. Saat ini Jambu Biji ditanam di seluruh dunia, teruama Negara tropis.
Pemanfaatan kulit batang dan daun Jambu Biji sering kali digunakan untuk pengobata diare, gastroenteritis dan keluhan-keluhan lainnya yang berhubungan dengan pencernaan
Kelebihan Jambu Biji untuk Kesehatan Pencernaan
Daun Jambu Biji kaya senyawa flavonoid, khususnya quercetin. Senyawa inilah yang memiliki aktivitas antibakteri dan berkontribusi terhadap efek antidiare. Sedangkan polifenol yang ditemukan pada daun Jambu Biji diketahui mempunyai aktivitas sebagai antioksidan.
Seperti halnya daun Jambu Biji, kulit batang tanaman ini juga memiliki aktivitas antibakteri. Ekstrak dari kedua bagian tanaman ini secara in vitro bersifat toksik terhadap beberapa bakteri penyebab diare. Seperti Saphylococcus, Salmonella, Shigella, Bacillus, Escherichia Coli, Closridium dan Pseudomonas.
Selain itu Jambu Biji mengandung Vitamin C sekitar 87 mg, itu sama saja dengan dua kali lipat dari Jeruk manis (49mg/100 g), lima kali lipat dari Orange serta delapan kali lipat dari Lemon (10,5 mg/100). Apalagi jika dibandingkan dengan Jambu Air, Jambu Bol, 17 kali lipat dari Jambu Air dan 4 kali lipat dari Jambu Bol (22mg/100)
Jadi sangat banyak manfaat dari JAMBU BIJI
Setelah menempuh perjalanan selama satu jam, saya pun sampai di bandara Soeta dengan selamat. Meski sesekali perut masih terasa mules. Rasa lapar pun mulai datang, namun saya cuek, belum berani makan. Cuma minum saja. Tadi saya menambah lagi air rebusan Jambu Biji untuk dibawa. Minuman inilah yang sedikit demi sedikit saya minum.
Di dalam pesawat, saya mengenang, apa penyebab saya kena diare. Saya mengingat-ingat kembali, kemarin saya makan apa saja.
Jadi kemarin malam saya dan suami makan di salah satu warteg yang menyajikan menu aneka sambal. Kemungkinan ada bahan makanan yang disajikan dalam keadaan belum dimasak dan ada makanan yang memang dimasak tetapi belum matang. Ditambah lagi dengan kondisi saya yang sedang tidak fit sebab beberapa hari ini memang sering tidur lambat, mengejar deadline.
Alhamdulillah, saat diare tersebut saya hanya mengalami mual, pusing dan nyeri perut ga sampai muntah-muntah.
Dari kejadian ini, selanjutnya saya lebih hati-hati lagi dalam memilih atau makan jenis bahan makanan tertentu.
Poin penting ini yang harus saya jaga dan perhatikan, jika tidak ingin terkena diare kembali
1. Menjaga pola hidup sehat, bukan cuma asupan gizi, teapi juga mengenai istirahat dan tidur dan menjaga kesehatan pikiran
2. Menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan sekitar, sebab diare juga bisa ditularkan lewat lingkungan yang kotor
3. Menjaga dan memperhatikan asupan makanan , tidak makan makanan mentah, tidak makan makanan setengah matang atau tidak matang, tidak makan sembarangan yang kurang bisa dipertanggungjawabkan kebersihan, baik dari sumber bahan makanannya dan cara memasaknya
4. Mengurangi jajan makanan sembarangan termasuk kebiasaan mencoba jenis makanan atau menu baru , yang belum tentu cocok dengan pencernaan kita.
Jika sudah atau sedang terkena Diare, hal ini yang saya lakukan Untuk Atasi Diare Dengan Benar
1. Memisahkan semua celana dalam dan pakaian yang terkena kotoran BAB, dipisahkan dari pakaian yang lainnya
2. Tetap minum , baik air mineral, air teh, atau oralit. Intinya tetap menjaga asupan air agar tidak dehidrasi.
3. Siapkan obat praktis berupa pil atau tablet untuk menghentikan diare, diminum sesuai dengan aturan dan takarannya. Saya minum Entrostop.
4. Membuat obat alami, berupa air rebusan Jambu Biji, oleh karena itu di pekarangan rumah saya dan rumah ibu selalu kami tanami Jambu Biji, selain buahnya enak dan bergizi jika dimakan langsung atau dibuat jus. Jambu Biji adalah obat mujarab untuk mengatasi mencret secara alami.
Nah, ini cerita pengalaman saya saat mengalami diare dan cara saya mengatasinya. Saya memang termasuk orang yang memiliki pencernaan yang sensi, ga bisa kalo makan yang aneh , di luar yang biasa saya makan, makan terlalu banyak sambal, apalagi kalo pedas.
Tapi meski demikian, kadang saya juga suka lupa dan bandel, apalagi kalo saat mencoba atau makan dengan sambal. Suka kelupaan, akibatnya ya mengalami diare. Beberapa kali mengalami diare sih, cuma yang paling menegangkan saat mengalami diare itu, seperti yang saya ceritakan ini, mendadak diare saat hendak terbang.
Oh, ya kalian mau tahu benda apa yang dibawa suami di dalam kantong sesaat sebelum mengantarkan saya ke bandara.
Jangan diketawain ya, soalnya saya malu, hihihi. Suami memberikan saya sekeping entrostop dan diapers, untuk saya pake selama di perjalanan dan di dalam pesawat, hihihi. Saya juga membawa cadangan diapers.
Entrostop mengandung 12 tablet attapulgite dan pectin, dapat menyerap racun dan bakteri penyebab diare dan mengurangi frekuensi buang air besar. maksimum minum 12 tablet selama 24 jam. merek ini sudah lama ya, dan sudah menjadi kepercayaan banyak orang termasuk keluarga saya.
Suami mendadak mendapatkan ide itu, sebab dia tahu begitu ingin saya bisa menghadiri kegiatan tersebut, karena suami juga tahu kalo saya memang mempersiapkan diri untuk hadir di acara itu.
Jadi berkat Diapers itu juga saya merasa agak nyaman dan ga kuatir mengalami kebocoran di dalam perjalanan. Apalagi memang sebelumnya saya sudah dibombardir dengan obat dan minum air rebusan Jambu Biji. Jadi Diare-nya sudah keok, hihihi.
Alhamdulillah begitu sampai di hotel , bahkan hingga menjelang tidur malam harinya, saya sudah tidak mengalami diare lagi, meski untuk jaga-jaga saya tetap menggunakan diapers. Saya mengikuti rangkaian kegiatan di sore hingga menjelang malam hari dengan menggunakan diapers loh, hihihi. Teman-teman saya tidak ada yang tahu, bahkan teman sekamar pun tidak tahu.
Keesokan harinya baru saya tidak menggunakan diapers lagi. Udah bebas dan lega.
Semoga pengalaman saya mengenai diare ini bisa memberikan kalian semua inspirasi dan informasi, semuanya bisa dicoba dan diterapkan jika sedang mengalami diare, termasuk dengan menggunakan diapers, hihihi. Kalo ingat kejadian itu, apalagi pas lihat foto-foto kegiatannya, saya sering senyum sendiri, sebab di foo ga terlihat kalo saya sedang menahan diri ga mencret dan menggunakan diapers.
Sampai jumpa di cerita saya yang lain ya. Salam !!