Assalammu'alaikum Wr. Wb
Selama tiga hari, saya akan bersama para mahasiswa di Bengkulu, untuk melakukan kegiatan bengkel sastra. Kali ini bengkel sastra tentang cerpen. Akan ada sekitar 50 peserta yang berasal dari perguruan tinggi yang ada di Bengkulu. Kegiatan ini berlagsung dari tanggal 21- 23 Oktober 2016. Usai ikut Munas Sastrawan Indonesia 2016. Saya langsung bercokol di acara ini. Semoga sehat kuat dan tetap semangat ya.
Peserta memang diseleksi, sejak awal pun mereka disuruh membuat satu tulisan cerpen bebas, sekitar 1000 kata. Namun meski sudah dipersiapkan dari rumah atau jauh hari sebelum acara berlangsung. Masih ada saja yang belum siap atau bisa saya katakan belum tahu bagaimana menulis cerpen.
Berikut ini adalah penilain naskah versi pandangan pertama saya, karena untuk membaca 50 naskah tentu yang paling utama atau yang paling pertama menarik untuk dibaca adalah tampila cerpen yang rapi dan sesuai dengan kaidah penulisan yang baku. Barulah pada paragrap pertama atau halaman depan dan isi secara keseluruhan.
Saya tidak tertarik untuk membaca naskah dengan tampilan seperti ini. Coba perhatikan , apakah kalian juga sama dengan saya atau mungkin berbeda. Tulisan dibuat memanjang ke bawah tanpa ada paragraf dan alinea baru. Saya udah pegal duluan sebelum membacanya. Mata seketika merespon menolak, hehehe.
Lalu bandingkan dengan naskah berikut ini , bagaimana? mata tidak terasa lelah ya dan enak mengalir saja ingin membaca sambil selesai. Meski saya belum bicara soal isi dan tahap selanjutnya ya.
Semua naskah sudah diperiksa dalam pandangan pertama dan membaca cepat. Setidaknya ada 20 kesalahan penulis yang saya temukan dalam menulis cerpen. Ya, kesalahan dalam menulis atau memenuhi ketentuan standar dalam menulis secara umum sesuai dengan aturan yang berlaku bahkan bersifat umum.
Nah, kesalahan-kesalahan tersebut akan kita bahas dan bengkel bersama selama tiga hari. Sehingga di akhir sesi pelatihan sudah didapatkan naskah cerpen yang memenuhi kaidah penulisan yang benar. Sabar ya, akan dibahas satu persatu dan semoga kesalahan tersebut tidak terulang kembali .
Berikut ini adalah nama-nama naskah yang lolos versi pandangan pertama
1. Vike Darliyasi
2. Rizqa Dwi Shofiya MI
3. Alif Setiawan
4. Eet Fitriani
5. Sri Rahayu Putri
6. Adi Idham Siregar
7. Monika Afriyanti
8. Hardiyanti FR
9. Putri Juliastuti
10.Hesti Wulandari
11.Nurul Fitria Juliani
12.Debi Irawan
13.Nia Daniaty
14.Dara Notia
15.Ekong Rezono
16.Bela Wilianti
17.Hendro
18.Gendis Siti Hatmawati
19.Leni Saputri
20.Dwi Elsa
21.Pandu Dian Samaran
Selamat ya, tapi jangan senang dulu karena ini bukan akhir naskah kalian. Semua bisa saja berubah 380 derajat setelah di bengkel. Oleh karena itu tetaplah semangat dan perbaiki naskahmu secara maksimal, supaya lolos untuk dibukukan.
Saat Pembukaan |
7 comment
Ditunggu bedah tulisannya ya, Mbak.Supaya aku bisa juga belajar menulis cerpen yang baik. Terimakasih sebelumnya :)
BalasHapusSaya juga ngak pernqh tertarik untuk membaca naskah seperti di gambar pertama mba. Penulisnya itu terkesan egois. Segala isi pemikirannya dipaksakan untuk dijabarkan sekaligus.
BalasHapusok semangat
BalasHapusItu contoh yang salah dilihat aja udah males yang baca ya mbak ??
BalasHapusmantap dah bisa jadi masukan :D
Weh itu yang gambar pertama.... Koran aja nggak sepanjang itu :'{
BalasHapusWah saya bangga lewat ngeblog saya jadi kenal sastrawan muda seperti Mbak :). Dan saya menunggu 20 kesalahannya apa saja Mbak :)
BalasHapusgambar pertama itu niat gak sihh ngasih tulisannya? langsung capek deh lihatnya ya Mbak.
BalasHapusbtw, mana nih Mbak 20 poin kesalahan itu? saya fikir udah dibahas disini :D
Terima kasih sudah mampir dan komen di blog saya. Mohon tidak komentar SARA, Link Hidup. Semoga makin kece, sehat dan banyak rejeki ya. Aamiin