Di pasar Minggu , sedang banyak penjual Ubi Ungu.
Sepertinya sedang banjir ya dari petani. Melihat warnanya yang cantik. Saya pun
kepengen membeli. Kemungkinan ubi ungu ini dipasok oleh petani dari kabupaten
Curup, Lebong atau Kepahiang.
Saya membeli satu kilo, dengan harga lima ribuan.
Saay memilih ubi dengan ukuran sedang saja. Jadi kalo makannya pas satu buah
dan gak repot untuk dibelah-belah lagi. lebih praktis.
Ini ubi mau saya rebus saja, nanti dimakan bersama
dengan segelas teh hangat. Iyap, menjadi makanan selingan di jam sepuluh atau
di jam tiga sore nanti saat snacking time.
Saya dan keluarga sangat suka makan ubi dan
olahannya. Meski dibilang ini makanan kampung ya. Hanya direbus saja, kami semua sangat suka
memakannya. Sesekali jika kepengen kami memasaknya menjadi kolak, digoreng atau
dibuat menjadi pempek ubi. Sangat jarang saya membuatnya menjadi kue. Habis saya
pikir direbus aja laris manis, apalagi diolah menjadi menu yang lain, pasti
habislah. Tetapi capeknya euy : D
Saya tahu, kalo ubi ungu ini bisa diolah menjadi
berbagai jenis makanan. Misalnya es cream, kue bolu, puding, bakpau dan lain
sebagainya. Warnanya yang cantik membuat hasil olahannya juga semakin menarik
dan tak perlu menambahkan pewarna makanan. Kalo dijual pun bisa mendatangkan
untung yang berlipat.
Ubi ungu atau ubi jalar ini memiliki nama latin Ipomea Batatas Poiret.
Meski ini sering dibilang makanan kampung, apalagi jika tak diolah lagi.
akan tetapi ubi ungu memang mengandung
nutrisi yang baik bagi tubuh dan lebih tinggi jika dibandingkan dengan jenis
umbi lain.
Pada 100 gram ubi ungu mengandung vitamin A kurang lebih 7700 mg
mengalahkan kandungan vitamin A pada buah tomat dan bit. Selain itu ubi ungu juga mengandung zat Zn, K, Mg, Cu, lisin, vitamin C, B1, mineral,
lemak, protein, serat kasar, dan juga termasuk sumber karbohidrat yang tinggi.
Selain itu, harganya
yang terjangkau dan mudah diperoleh membuat siapa saja akan bisa mendapatkan manfaat ubi ungu secara optimal. Dan tentu
saja menjadi pilihan bahan baku dalam membuat aneka makanan, sehingga sekarang
banyak kita jumpai olahan ubi ungu ini.
Harga jual olahan ubi
ungu ini juga tak terlalu mahal dan mudah ditemui dimana saja.
Ketika jam tiga sore,
saat kami bersantai dengan keluarga sembari makan ubi ungu. Datang saudara saya
dari daerah Curup. Sekitar dua jam dari kota Bengkulu. Dia membawa oleh-oleh
berupa keripik ubi ungu.
“Wah, kebetulan
sekali. Kami juga sedang makan ubi ungu
rebus” ucap saya sambil tertawa.
Saya pun segera membuka
kemasan keripik ubi ungu tersebut. Sekilas saya membaca bahan-bahan apa saja
yang tertera di label keripiknya. Ternyata semua bahannya sangat alami.
Saat dimakan ubi ungu
yang rasanya manis . Rasa manis pada Ubi diyakini mampu melancarkan aliran
darah karena ubi ini memiliki zat antosianin merupakan zat anti-oksidan yang
mampu menyerap polusi udara, dan menghambat pembekuan darah yang menjadikannya lancar.
Jadi sore ini, alhamdulillah
saya dan keluarga dapat menikmati ubi ungu rebus sekalian dengan olahan ubi
ungunya, yaitu keripik ubi ungu.
Kedua-duanya memang
berbeda, dan memberikan sensasi rasa yang berbeda. Tetapi keduanya memiliki
kandungan gizi dan manfaat yang luar biasa bagi kesehatan tubuh.
Si ubi ungu , bukan cuma
warnanya yang cantik tetapi emang bisa bikin sehat ya.
4 comment
ubi ungunya sangat menggugah selera Mbak Milda, baca tulisan ini jadi pengen makan ubi ungu deh :)
BalasHapusIya Mba, saya juga begitu waktu liatnya di pasar
HapusUbi ungu ini favorit saya juga. Saya paling suka dibikin puding.
BalasHapuswah, bikin puding, asik tuh
BalasHapusTerima kasih sudah mampir dan komen di blog saya. Mohon tidak komentar SARA, Link Hidup. Semoga makin kece, sehat dan banyak rejeki ya. Aamiin