{ Profil Blogger} Naqiyyah Syam ,
Ratu Antologi yang Smart Dari Bengkulu
Assalammualikum Wr Wb
Hallo, apa
kabar teman-teman semua, terkhususnya teman-teman penulis dan blogger perempuan
Indonesia. Semoga hari ini semua aktivitas berjalan dengan lancar jaya ya.
Aamiin.
Saya barusan habis dari pasar ni,
membeli Nanas dan bahan-bahan untuk membuat kolak. Ya, rencananya nanti sore
saya mau masak kolak pisang dan labu, yummy. Semua bahannya sudah siap. Mau
istirahat dulu sebentar dari aktivitas rumah.
Kali ini saya mau menulis dan membahas
salah satu teman saya yang kece, dia adalah yang kita kenal dengan sebutan
Naqiyyah Syam. Pada kenal kan. Pasti dong, apalagi para penulis dan pemburu
audisi antologi. Nama beliau udah tersohor kemana-mana, hehehe. Pemilik Blog http://www.naqiyyahsyam.com/.
Saya dan Naqi berasal dari kota yang
sama dari Bengkulu. Sebelum dia menikah dan ikutan suami tinggal di Lampung.
Saya dan Naqi sudah sering bertemu, mengerjakan banyak hal terutama yang
berkaitan dengan dunia tulis menulis.
Bahkan saya sama Naqi pernah loh
kecelakaan bareng, jatuh dari motor di jalan Tanah Patah. Kayaknya waktu itu
kami keasikan ngobrol deh sehingga Naqi gak konsentrasi, jatuh deh. Alhamdulillah
cuma memar dan lecet saja, gak begitu parah.
Awal perkenalan kami, karena dulu
selepas SMA, kami mendaftar ke sekolah yang sama. Ke Akademi Keperawatan Depkes
Curup di salah satu kabupaten yang ada di kota Bengkulu. Kami sama-sama lulus.
Selain itu kami juga sama-sama lulus di Universitas Bengkulu. Saya jurusan
Ekonomi Manajemen. Naqi di jurusan Kehutanan.
Namun sayangnya, kami akhirnya berpisah karena Naqi lebih memilih
Kehutanan dan saya melanjutkan menjadi perawat.
Kalo kuliah akademi, cuma tiga tahun
ya. Setelah tamat saya pun kembali ke rumah orang tua di kota Bengkulu. Saya
mulai bekerja dan merintis bisnis. Sedangkan Naqi masih harus menyelesaikan
kuliahnya. Ya, seperti kita ketahui kuliah di kehutanan untuk anak gadis,
adalah sesuatu yang sangat menantang bukan. Belum lagi kalo penelitian objeknya
tanaman hidup yang rentan dengan resiko kegagalan. Begitu juga halnya yang
dialami Naqi. Dia agak payah menyelesaikan skripsinya, nyangkut di penelitian
melulu.
Sampai akhirnya saya dan teman-teman
terpaksa ikut membantu dia turun melakukan penelitian di salah satu kawasan
hutan di daerah Kabupaten Kepahiang, sekitar dua jam dari kota Bengkulu. Saya,
Naqi dan beberapa teman yang lain nginap di sana, di rumah salah satu warga.
Ya, layaknya orang sedang KKN. Saya ikut serta waktu itu karena kondisi Naqi
yang agak kurang sehat dan sayalah perawatnya, ciye.
Alhamdulillah perjuangan panjang
tersebut membuahkan hasil, akhirnya si anak bungsu Naqi yang sedikit manja ini
dinyatakan lulus dan di wisuda. Kami teman-temannya senang dan sempat merayakan
kelulusan tersebut dengan makan tekwan di rumahnya yang asri di dekat danau
Dendam Tak Sudah Bengkulu. Memang si Naqi doyan banget loh makan Tekwan, dan
sepertinya juga lihai membuatnya
Sebelum Naqi akhirnya menikah, kami memang sering bersama-sama . terutama jika membahas soal dunia menulis. Kami sama-sama membangun Forum Lingkar Pena Bengkulu. Mengadakan lomba , diskusi, seminar , pelatihan menulis. Kami pun sama-sama membangun dan membesarkan buletin sekolah ‘ Prestasi’ yang kami jual ke sekolah-sekolah yang ada di kota Bengkulu.
Sebelum Naqi akhirnya menikah, kami memang sering bersama-sama . terutama jika membahas soal dunia menulis. Kami sama-sama membangun Forum Lingkar Pena Bengkulu. Mengadakan lomba , diskusi, seminar , pelatihan menulis. Kami pun sama-sama membangun dan membesarkan buletin sekolah ‘ Prestasi’ yang kami jual ke sekolah-sekolah yang ada di kota Bengkulu.
Memang Naqi lebih bersemangat dari
saya kalo membahas soal menulis. Ya, mungkin karna dia sudah cinta mati, kali
ya ama dunia menulis sedangkan saya saat itu masih terbagi waktunya buat
merintis bisnis. Kepengen saya, sebelum menikah. Bisnis saya sudah ada dan
jalan.
Naqi aktif diberbagai media
kepenulisan, di kampus, di koran. Aktif di milis, sahabat pena dan lain
sebagainya. Tulisannya juga sering dimuat dimana-mana. Dia memang membangun dan
mengasah keterampilan menulisnya secara rutin dan tak segan untuk menggali ilmu
dari penulis-penulis lainnya. Baik yang
ada di Bengkulu maupun di luar Bengkulu, Naqi suka berkomunikasi dengan mereka.
Sampai akhirnya dunia internet merajai
kehidupan kita. Keinginan Naqi seolah
menemukan jalan pintasnya, melesat keluar. Dia semakin aktif menulis dan
semakin eksis berkomunikasi dengan penulis lainnya.
Saya masih fokus dengan keinginan
bisnis, alhamdulillah akhirnya saya memiliki toko buku dan berjalan dengan
lancar.Saya juga melanjutkan kuliah di jurusan pendidikan.
Di tahun 2004, Naqi memberi kabar buku
antologi pertamanya sudah terbit. Saya sangat senang mendengarkannya. Akhirnya
keinginan dia untuk memiliki buku tercapai. Sedang saya di tahun ini masih
fokus dengan bisnis dan persiapan diri untuk mencari jodoh dan menikah, hehehe.
Memang Naqi duluan sedikit dari saya menikahnya, saya dan teman-teman
sempat menjadi panitia acara pernikahannya. Dan saat saya menikah Naqi sudah
berada di Lampung, ikut suaminya.
Makanya usia, anak Naqi si Faris dan anak saya si Nawra, tidak terlalu
jauh.Meski sudah berlainan kota, kami masih sering berkomunikasi. Apalagi di
zaman internet sekarang ini, komunikasi semakin mudah, cepat sekali bertukar
informasi. Naqi juga selalu menyempatkan untuk silaturahim ke rumah jika sedang
berlibur ke Bengkulu. Suami dan anak-anak kami pun saling berkenalan dan
bersahabat.
Saya sempat bertanya mengapa dia sangat suka menulis antologi. alasannya iya pengennya
punya buku. Terus senang banget kalau lolos dalam audisi buku antologi. Apalagi
satu buku dengan penulis terkenal seperti sebuku dengan Helvy Tiana Rosa, Asma
Nadia atau Habibburahman El Shirazi.
Menurut Naqi dari antologi itu nulis buku yang paling berkesan Kisah perjuangan anggota FLP
berjudul : Matahari Tak Pernah Sendiri (Lingkar Pena, 2009). Karena itu pertama dia menuliskan kisahnya sendiri , bagaimana berjuang membangun FLP Bengkulu dan Naqi menuliskan perasaannya saat dia harus
kehilangan ibunya. Sedih sekali pastinya.
Lalu, saya juga sempat bertanya apakah ada impian menulis antologi dengan tema apa yang belum tercapai. Menurut Naqi, ada beberapa naskah antologi yang dia rencanakan masih belum diselesaikan. Drafnya
terbengkalai. Saat ini Naqi ingin punya proyek nulis pribadi. Ingin menulis buku
solo tema anak-anak.
1. Matahari Tak
Pernah Sendiri I (LPPH, 2004)
2. Ketika
Nyamuk Bicara (Zikrul Hakim, 2004)
3. Jendela
Cinta (GIP, 2005)
4. Uda Ganteng No 13 (GIP, 2006)
5. Persembahan Cinta (Jendela, 2008)
6. Menulis
Tradisi Intelektual Muslim (2010)
7. Cinta Monyet
Never Forget (Leutika, 2010)
8. Skripsi
Kripsi (Leutika, 2011)
9. Hapuslah Air
Matamu (Charty For Indonesia, 2010)
10. Selaksa
Makna Cinta (Pustaka Puitika, 2010)
11. Antologi
Festival Bulan Purnama Majapahit Trowulan 2010 (Dewan Kesenian Kabupaten
Mojokerto, 2010)
12. Resolusi
2011 (Hafsha Publishing, 2011)
13. Pengantin-pengantin Al Quds (Pro U, 2011)
14. Sepucuk
Surat Cinta Rasulullah (Indie, 2011)
15. Wujudkan
Mimpimu Sebuah Episode Pengamen (Leutika Prio, 2011)
16. Selaksa Makna Ramadhan (Leutika Prio,
2011)
17. Berjuanglah
Bunda Tidak Sendiri (Elexmedia, 2011)
18. Kumpulan
Cerpen Happy Yummy (Leutika Prio, 2011)
19. Segalanya
Bagiku (Leutika Prio, 2011)
20. Long
Distance Friendship (Leutika Prio, 2011)
21. Persembahan
Kupu-kupu (Indie, 2011)
22. Wanita Era
Digital (Hasfa Publishing, 2011)
23. Girl’s
Power : Catatan Heroik Perempuan (Indie Publishing, 2011)
24. Put Your
Heart into Teaching (Penabur Hikmah, 2011)
25. Surat Cinta
Untuk Murobbi (Parapuluie, 2011)
26. Let’s Enjoy
The School (2011)
27. Diary Bunda
: Ketika Buah Hati Sakit (Indie Pro Publishing, 2011)
28. Gado-gado
Poligami (Quanta, 2011)
29. Mengapa
Harus Valentine? (2012)
30. Serba-serbi
Ujian UN (Leutika Prio, 2012)
31. Hope and
Dream Memoar Guru ( Pustaka Nurul Haqqy, 2012)
32. Cinta dan Harapan di Masa Tua (Jendela,
2013)
33. Antologi Cerpen FLP Se-Sumatera, Perempuan
Langit (Soega, 2013)
34. 111 Puisi, Cerpen, Opini dan Kisah
Inspiratif (Women Script dan Co, 2013)
35. Bersandarlah Pada Allah Semata (Women
Script dan Co, 2013) Buku Duet : Dosa-dosa Istri Kepada Suami yang diremehkan
Wanita (Maghfiroh, 2013)
Adakah dari judul buku di atas yang kalian juga penulisnya. Yap, kalo ada artinya kalian sebuku dong dengan Naqi. Kalo saya dari judul-judul buku di atas cuma judul buku nomer 14, 24 dan 33 yang sebuku dengan Naqi. Masih sedikit ya.
Jadi dengan jumlah judul antologi yang banyak begitu, wajar saja kalo si Naqi ini disebut dengan Ratu Antologi ya. Saya juga sebagai orang Bengkulu, ikut bangga dan senang dengan pencapaian prestasi menulis Naqi
Apalagi saat ini Naqi juga terkenal sebagai blogger, lengkap sudah deh keahliannya. Jadi emang smart ya. Bisa menulis dan terus memberikan inspirasi. di tengah kesibukannya menjadi istri, Ibu dan tentunya milik masyarakat juga.
Naqi juga rajin mengirimkan karya tulisannya ke berbagai media massa, saban sebentar ada saja kabar dari dia. Semisalnya, tulisannya terbit dimana, dimuat di mana dan lolos apa gitu. Menang ini itu, dapat hadiah inilah. Wah, pokoknya si Naqi emang penulis yang gak apalah-apalahnya. tetapi selalu ada apalah-apalah gitu. Keren kan.
Adakah dari judul buku di atas yang kalian juga penulisnya. Yap, kalo ada artinya kalian sebuku dong dengan Naqi. Kalo saya dari judul-judul buku di atas cuma judul buku nomer 14, 24 dan 33 yang sebuku dengan Naqi. Masih sedikit ya.
Jadi dengan jumlah judul antologi yang banyak begitu, wajar saja kalo si Naqi ini disebut dengan Ratu Antologi ya. Saya juga sebagai orang Bengkulu, ikut bangga dan senang dengan pencapaian prestasi menulis Naqi
Apalagi saat ini Naqi juga terkenal sebagai blogger, lengkap sudah deh keahliannya. Jadi emang smart ya. Bisa menulis dan terus memberikan inspirasi. di tengah kesibukannya menjadi istri, Ibu dan tentunya milik masyarakat juga.
Naqi juga rajin mengirimkan karya tulisannya ke berbagai media massa, saban sebentar ada saja kabar dari dia. Semisalnya, tulisannya terbit dimana, dimuat di mana dan lolos apa gitu. Menang ini itu, dapat hadiah inilah. Wah, pokoknya si Naqi emang penulis yang gak apalah-apalahnya. tetapi selalu ada apalah-apalah gitu. Keren kan.
Ini adalah buku Buku Solo : La
Taias For Ummahat, Kekuatan Itu Bernama Ibu (Kalil, 2014), sudah pada baca dan beli belum? Hayuuk , buruan beli dan baca ya bagi yang belum
Untuk lebih mengenal Naqi, bisa segera kepoin sosial medianya ya
Fesbuk : Naqiyyah Syam
IG : +Naqiyyah Syam
Twitter : +Naqiyyah Syam
Web : http://www.naqiyyahsyam.com/
35 comment
Mba naqy memang keren. saya selalu belajar dari kaka naqy. Punya anak tiga, produktif pula. menginspirasi.
BalasHapusbenar, sepakat dg dirimu
HapusPas lihat postingan ini di dasbor, aku pikir ini blognya mba Naqy. Loh kok isinya orang yg memperkenalkan mba Naqy. Pas dicek lagi..oalah ini blog mba Milda XD *gagalPokus
BalasHapusaha, Lina..inikan arisan link say
HapusWah hebat ya buku karyanya banyak. Mbak Milda ternyata punya toko ya, jadi pingin ngintip hehehe
BalasHapusjangan cuma diintip Mba, belanja sekalian ya, hehehe
Hapuswahh, ternyata Mbak Milda dan Mbak Naqi temanan di dunia nyata yah, senangnya :D
BalasHapusMbak Naqi memang sosok inspiratif dan penuh prestasi :)
iya mba, alhamdulillah. dia kayaknya emang cinta mati kalo menulis mah
HapusOooh, Mbak Milda dan Mbak Naqiy ini BFF toh? So sweet deh artikelnya.. sampai pernah jatuh dari motor bareng gituu
BalasHapusapaan sih BFF :D, iya itu emang gak bisa dilupakan. kalo jalan ama suami atau nawra pasti saya bilangin, ini di sini Meme pernah jatuh, hiiiks
HapusMba Naqiyyah...kasi tipenya biar bisa keren
BalasHapushehehe, sama2 pemilik nama Sri Rahayu : D
HapusHihihi. Kembar nama beda hoky ini mah mba Milda
Hapushahaha, in sya Allah hokiy beda tapi pendapatan sama,
HapusWah, ternyata emang temen karib di dunia nyata, semakin erat pula dengan kemajuan teknologi informas ini, ya, Mba Milda.
BalasHapusKak Naqi keren banget, inspiratif!
iya Mba Alaika, hehehe
Hapusemang ineternet membuat jadi dekat ya
Banyak sekali ya antologinya? Hmm... perlu dipelajari tekniknya, nih. apalagi sering menang lomba. Makasih ya Mbak, sudah berbagi cerita tentang Mbak Naqi
BalasHapusiyap, bener, harus banyak belajar ama dia ni :)
Hapuswah keren banget Mbak Naqi jadi ngefans :DD Mbak Milda juga menuturkannya asyik bgt. Berasa didongengin sambil ngobrol. Salam kenal Kak Milda :)
BalasHapusMain main ke blogku yah kak: imusyrifah.blogspot.co.id
hahaha, awas jangan sampai ketiduran ya
HapusMemang layak disebut ratu antologi mbak naqiyah
BalasHapusbenar, cucok
HapusAllahu akbar!
BalasHapusBetapa Allah Maha pemberi Ilmu yang luar biasa kepada umatnya. Salah satu yang diberi lebih adalah mbak Naqi. Ilmu lebih ttg kepenulisan. Semoga kita semua, wa bil khusus saya sendiri bisa melangkah menepak terjang bersama-sama orang yang sholih sholihah lagi berilmu.
Tulisannya ciamik, mbak
aamiin, semoga kita juga mendapatkan ilmu dari beliau ya
Hapusma kasih mba
Terma kasih ulasanya ya, maaf baru mampir. Keingat zaman kuliah, ditemani ke Air Lanang dan kepahiang, jatuh di Tanah Patah dan begadang menyiapkan Buletin Prestasi hahaha.....kenangan masa muda ya, terima kasih telah ditulis kisah itu hihihi...
BalasHapusMbak Naqi mah super keren euy...
BalasHapusemang keren
HapusMak Naqi ini mantap ya, segitu banyaknya udah yang ditorehkan.
BalasHapusiya, mantap sure mantap
Hapuswah keren ya mba naqiyah. hebat :)
BalasHapusiyap, hebat euy
Hapustaraa.... bejibun prestasi dri seorang smart mom brnama mbak Naqi hhhee
BalasHapuskerenn
iya, eamng doyan
Hapussdh knal lamaaaa ternyata. 2004 aku msh unyuuuu
BalasHapussama, aku juga masih unyu2 kok Jiah
HapusTerima kasih sudah mampir dan komen di blog saya. Mohon tidak komentar SARA, Link Hidup. Semoga makin kece, sehat dan banyak rejeki ya. Aamiin