{Profil Blogger}, Hayuk, Belajar Menulis Novel Ala Eni Martini
Apa kabar teman-teman blogger semua, semoga selalu baik ya. In sya Allah semua akan selalu baik-baik sayang, apalagi kalo suka nulis dan ngeblog, hehehe.
Oh, ya kali ini saya mau bercerita tentang salah satu teman arisan link saya di komunitas Blogger Perempuan Indonesia, ciye!. Namanya sudah tersohor nih, sebagai penulis novel. Fiuuh, novelnya sudah lebih dari 20 judul loh. Bahkan sudah ada yang difilimkan, keren kan.
Selain itu beliau juga menjadi seorang blogger, sejak tahun 2010. Udah lama juga ya, pasti udah pengalaman. Udah wara-wiri deh, di dunia perbloggeran, hehehe.
Udah bisa nebak apa belum siapakah dia? yap, betul namanya Mba Eni Martini. Pada tahu kan, udah kenal kan. Kalo yang belum, yuuk ikutin ulasan saya mengenai beliau.
Kali ini saya mau mengulas pemilik Blog www.duniaeni.com mengenai cara beliau menulis novel yang begitu banyak. Selain saya , kalian juga pasti ingin tahu kan.
Menurut ibu, empat anak ini. Satu anaknya sudah (alm) sama kayak saya, hiiik. Beliau mulai menulis novel sejak usia 20 tahun dan itu dilakukan secara otodidak saja. Wuiih, belajar sendiri aja karyanya begitu banyak ya. Apalagi kalo emang berguru dan sekolah menulis. Pasti deh, lebih berjibun.
Eni dan Beberapa Novel Karyanya |
Dari karya
novel yang sudah beliau tulis dan terbit tersebut. Saya sempat bertanya
judul novel yang mana yang menulisnya paling lama dan alasannya apa?
Menurut Mba Eni dan Novel yang paling lama ditulis judulnya Bersandarlah Di Bahuku. Kenapa , karena risetnya yang lama dan harus mempelajari adat budaya Yogja. Meski Mba Eni keturunan Yogja, tetap saja beliau mengalami kesulitan. Hal ini karena salah satunya beliau juga harus berhubungan dan berkomunikasi dengan keluarga keraton Yogja.
Wah, gimana gak bagus dan menarik novelnya ya. Risetnya aja lama dan benar-benar terjun ke lapangan. Butuh banyak ekstra tenaga dan pemikiran, salut deh ama Mba Eni dengan semangatnya.
Novel Ini Berlatar Belakang Budaya Yogja |
Lalu buku ini, judulnya Kontrasepsi. Alasannya karena dalam menulis dan menyelesaikan novel ini. Mba Eni juga sedang hamil, hehehe. Gimana gak puyeng. Mana mabok naskah, eit mabok benaran juga kerena hamil. Tetapi selesai juga, jangan-jangan lahirannya juga barengan ya. Lahiran anak ama lahiran novel baru, hehehe.
Novel yang ditulis Saat Hamil |
Mantap ya Mba Eni ini. meski dalam keadaan hamil aja tetap produktif. Menurut wanita penyuka teh hangat ini. Motivasi terbesar beliau dalam menulis adalah anak-anaknya dan keluarga. Hal ini bisa kita lihat juga di blog Mba Eni yang penuh dengan cerita dan foto-foto dia bersama keluarganya
Terakhir, saya minta tips menulis novel ala Mba Eni dan beliaupun berbagi dengan hangat kepada saya. saran Mba Eni buat kita-kita para perempuan kalo mau menulis novel itu begini.
"Kalo menulis novel itu kan menulis tentang kehidupan. Panjang tulisannya bisa sampai lebih dari 150 halaman. Kita harus menguasai banyak kosakata. Lalu kita juga harus menguasai konflik dan penokohannya dengan matang. Caranya dengan banyak membaca novel-novel yang sudah pernah terbit atau buku-buku yang lainnya. Selain itu hal yang paling penting agar novel kita benar-benar hidup. Kita harus melakukan riset atau pengamatan langsung, tidak hanya menebak-nebak saja"
Tuh, cakep kan tips bagaimana menulis novel Ala Eni Martini. Hayuuk, kita pahami dan coba lakukan ya. Siapa tahu, kita bisa menulis novel juga kayak Mba Eni.
Salam