Udara
mulai terasa panas, keringat mulai keluar dari sebagian pori-pori kulit. Saya
melirik jam di hape. Baru bergerak mendekati angka sembilan pagi. Harusnya
masih terasa dingin, tetapi ini sudah seperti mau tengah hari.
Saya
baru saya mengirim paket pesanan konsumen melalui kantor pos daerah Kampung.
Tak jauh dari toko pakaian saya yang berada di pasar Barukoto. Letak kantor
posnya berseberangan dengan pasar tersebut. Dalam seminggu hampir beberapa kali
saya mengirim barang via kantor pos ini, selain dekat. Ongkirnya juga agak
hemat.
Dalam
hal ongkir yang murah dan hemat, tentulah disuka oleh semua orang terutama
pelanggan saya, hehehe.
Udara
pagi ini membuat saya gerah, akhirnya saya putuskan bersama putri kedua saya
yang baru mau berusia tiga tahun. Athifah, mampir dan duduk-duduk di pinggiran
pantai Jakat. Letaknya pun tak begitu jauh dari kantor pos dan benteng
Malborough. Jika ditempuh dengan kendaraan . Motor misalnya, cuma menghabiskan
waktu sekitar tiga menit. Dekat kan !Suatu pagi yang cerah setelah dari
kantor Pos Kampung ini kami melewati benteng Malborough lalu berjalan menyusuri
pantai Tapak Paderi barulah sampai ke pantai Jakat. Maklumlah kota Bengkulu ini
hampir di kelilingi oleh pantai-pantai yang indah.
Di
sepanjang bibir pantai berjejer tenda dan pondokan yang rapi. Jika di sore hari
pondokan itu selalu rame dikunjungi orang-orang. Di sana banyak dijual jagung
bakar, pisang bakar, sate ceker, dan aneka minuman. Yang paling banyak dijual
adalah minuman es kelapa muda atau dogan.
Tetapi
pagi begini, sepi. Belum ada yang berjualan. Paling kalo pun ada yang berjualan
di restoran atau cafe pagi yang terletak di pintu resmi masuknya pantai. Sedikit
jauh dari tempat saya memarkirkan motor.
Saya
dan Athifah segera turun, kami memilih mampir di salah satu pondokan yang
kosong. Rencananya duduk saja sebentar sembari mencari angin pagi dan
menghilangkan keringat.
Snek
ringan dan minuman segera kami turunkan. Tak perlu membawa alas untuk duduk. Kami
berencana duduk di tumpukan batu saja . Ya, kami mau duduk saja di atas
bebatuan yang suka disebut orang-orang ‘batuan pemecah ombak’ bebatuannya sudah
tersusun rapi dan nyaman.
Duduk
di sini sembari melepas pandangan lepas ke lautan yang luas sangatlah
menyenangkan. Seolah semua penat hilang seketika.
Deru
suara ombak yang berlarian dan pecah sebelum sampai ke pinggiran membuat jantung berirama tenang, padahal suara ombak
kadang menyeramkan dan menghempaskan.
Di
sebelah kanan mata jauh memandang mulai telihat jajaran pantai barat Sumatera,
jauh di sana terlihat daerah sungai Suci, sampai jauh ke ujung menuju daerah
Muko-Muko dan Padang.
Di
sebelah kiri terlihat tumpukan bebatuan yang rapi tersusun di sepanjang bibir
pantai Tapak Paderi, terus ke pantai Malabero terus jauh sampai ke pantai Panjang
dan pulai Bai, semua berjejer rapi.
Jika
datang di pagi hari kita masih sering berjumpa dengan para nelayan. Mereka
pulang dari laut sekitar jam sebelas. Mereka sudah lelah dari Samudra, tetapi
melihat keluarga yang menanti dengan senyum. Lelah tersebut seolah sirna. Apalagi
jika melihat tangkapan ikan yang segar dan banyak.
Di
pagi hari belum ada petugas parkir pantai, jadi masih bebas parkir. Kalo pun
membayar, untuk mobil dikenakan tiga ribu rupiah dan motor, dua ribu rupiah.
Di
sore hari terutama hari sabtu dan ahad, pantai Jakat ini rame dikunjungi orang
untuk mandi. Ombaknya yang relatif kecil dan datar membuat orang-orang sangat
nyaman untuk bermain air atau mandi di pantai ini. Kami juga sering mandi di
sana.
Tak
terasa hari sudah beranjak semakin panas. Jam sudah bergerak mendekati angka
sebelas. Kami pun pulang. Lain waktu kemari lagi, sambi makan siang.
6 comment
kapan yak aku bisa ke Bengkulu. hiks..
BalasHapushayuuk kemari, ongkos pesawat cuma 392 kok dr jakarta
Hapussenengnya liat hamparan pasir dan air laut yang biru, butuh piknik banget,..
BalasHapusbdw, blognya sudah saya followback yaa
bener mb, piknik
Hapusma kasih ya
provinsi di pulau sumatera yang belum pernah saya kunjungi adalah riau bengkulu. semoga suatu saat saya bisa ke sini dan mampir di pantai jakat, menikmati keindahan sebagaimana yg mbak milda alami.
BalasHapuswah, asik dong
Hapushayuuk mampir ke Bengkulu, biar lengkap perjalanannya
Terima kasih sudah mampir dan komen di blog saya. Mohon tidak komentar SARA, Link Hidup. Semoga makin kece, sehat dan banyak rejeki ya. Aamiin