Mengenal Jenis dan
Pengolahan Coklat Bubuk
Selain teh dan
kopi, coklat bisa menjadi pilihan yang baik bagi penikmat minuman panas. Minum
secangkir coklat panas akan terasa sangat nikmat di musim hujan seperti ini.
Rasa coklatnya yang khas dapat mendatangkan mood dan efek menenangkan bagi yang
meminumnya.
Minuman coklat dapat dibuat dari campuran
coklat bubuk, susu dan gula. Bisa juga menggunakan krim sebagai pengganti susu.
Selain untuk minuman, coklat juga digunakan untuk membuat berbagai jenis kuliner unik seperti kue, roti, cereal, makanan ringan, permen,
coklat batangan, es krim dan produk-produk makanan lainnya.
Coklat ini sendiri
adalah coklat yang beraroma kuat. Coklat jenis ini dibuat dengan cara
menghaluskan biji coklat yang telah dikeringkan dan dipisahkan dari lemak
coklatnya.
Setelah itu
diproses penambahan tepung dan pemanis, kemudian dilanjutkan dengan proses
pengeringan. Coklat yang dihasilkan adalah coklat dengan tekstur halus
berbentuk bubuk, dengan daya tahan lebih lama. Ada beberapa jenis yaitu:
1. Beraroma pahit
dengan warna pekat. Jenis ini biasanya ditambahkan pada pembuatan roti atau
kue. Dan bersifat sifat mengeringkan adonan.
2. Coklat bubuk sedang
adalah coklat yang mempunyai kepekatan sedang. Coklat jenis ini mudah
didapatkan. Ada tersedia banyak di pasar, toko bahan-bahan kue dan supermarket.
Cara
pengolahan coklat itu sendiri ada 2 macam yaitu:
Proses
Natural
Tahap pertama proses
ini dimulai dengan pembersihan biji coklat /kakao kemudian dipanggang untuk
menumbuhkan aromanya. Setelah itu dilakukan proses pemisahan antara kulit dan
biji.
Lalu dilanjutkan
dengan alkalisasi, yaitu penambahan Calium Carbonat. Hasil alkalisasi kemudian
dilakukan proses penggilingan menjadi cocoa liquor dan penambahan bahan
pencampur.
Setelah itu
dilakuka proses ekstraksi dengan cara
ditekan. Hasil ekstraksi berupa lemak coklat (cocoa butter) dan padatan yang
disebut cocoa press cake.
Terakhir, lemak coklat akan diproses menjadi coklat
batangan dan cocoa press cake akan dihaluskan menjadi coklat jenis bubuk.
Proses
Fermentasi
Pada proses
fermentasi coklat hasil panen dibelah dipisahkan bijinya, kemudian dikumpulkan
pada suatu wadah berupa container kayu. Biasanya dasar container dilengkapi
lubang kecil untuk drainase dan aerasi. Fermentasi akan terjadi selama 2 – 6
hari.
Setelah itu dilanjutkan dengan proses
pengeringan hingga diperoleh kadar air 7 – 8 %. Biji kemudian disortir dan di
sangrai. Langkah selanjutnya hamper sama dengan proses Natural, yaitu proses
ekstraksi untuk mendapatkan lemak coklat dan padatan yang selanjutnya diolah
menjadi coklat jenis bubuk.
Merk
coklat jenis bubuk yang biasa dijumpai di pasaran diantaranya adalah:
1. Bensdorp,
2. Van Houten,
3. Tulip Bordeux,
4. Windmollen.
Tiap orang pasti
memiliki selera yang berbeda dalam memilih coklat bubuk yang disukai. Biasanya
pemilihan berdasarkan pengalaman dari pemakaian sebelumnya.
Harga juga
menentukan. Jika digunakan sebagai bahan minuman tidak menjadi masalah, tetapi
untuk pembuatan kue biasanya agak lebih rumit. Merk yang dianjurkan untuk kue
biasanya Bensdorp.
Namun semuanya
tetap kembali pada selera orangnya. Baca juga berbagai resep masakan
tradisional dan modern di resep masakan tradisional
28 comment
agak lebih ribet y mbak, pakai proses fermentasi sgalaa.
BalasHapusbetul, apalagi untuk mendapatkan hasil terbaik, ya harus agak ribet:)
BalasHapusaku cuma tau jadinya aja ya mbak, enak :) Salam kenal mbak, terima kasih sudah berkunjung
BalasHapusiya Mb, salam balik....bener apalagi kalo udah jadi makanan atau minuman ya Mb
Hapuscoklat yang ada di toko perlengkapan kueh jenis apa?
BalasHapusKalo yang biasa digunakan untuk kue itu jenis bensdrop
Hapusyang aku tahu vanhouten... Coba ah nanti cari yang merk bensdrop . Makasih ya mbak ^_^
HapusKalau minuman kyk Milo, ovaltine itu masuk coklat gak ya Mbak? Seringnya minum itu seh, yg praktis hehe
BalasHapusso pasti Mba ada coklatnya. minuman kayak begitukan sejak awal emang udah dicampur ama coklat. memang dibuat praktis biar kita suka dan mudah
HapusTernyata prosesnya lumayan ribet juga ya, Mbak. Saya taunya jadi dan tinggal makan. XD
BalasHapusBtw, untuk cokelat bubuk khusus minuman aku belum nemu merek yang pas sama lidahku, pernah coba beberapa merek tapi masih kepahitan. Ada rekomendasi mungkin, Mbak?
bener Mba, ribet...saya pernah juga lihat pengolahannya di TV. duh, ternyata lama.
BalasHapuscobain aja Mba yang merek Tulip... atau Van... beli dikit aja dulu. ntar kalo doyan baru nambah
sealama ini gak pernah ngerti proses pengolahan coklat taunya beli jadi trus diseduh panas2.. aku pernah nyoba si vanhouten itu mayan
BalasHapusiya, yang itu mayan enaklah
Hapusdiantara beberapa merek coklat yang disebutkan itu tak ada satupun yang saya tahu Mbak :(
BalasHapusgak pernah bikin kue sih jadi gak tau merek cokelat :(
mau dekat lebaran ni mb, hayuuk bikin kue
HapusWah widya baru tahu bahwa proses pengolahan cokelat bubuk harus melewati beberapa proses. Terimakasih informasinya mbak :)
BalasHapusiya, sama saya juga tahunya makan aja sebelum ini
HapusWah, baru tau aku coklat bisa di olah secara natural.
BalasHapusSalam kenal Mbak
iya dong, meski zaman sudah canggih
HapusAku sih langsung beli jadinya aja ya, hehe... jadi tukang makannya aja.
BalasHapusatau kalau mbak Mildaini mau kirim ke rumah juga boleh kq :3
hahaha, barter aja yuk
HapusRibetnya jadi wanita :D untung saya laki-laki :D
BalasHapuswew
HapusCoklat..
BalasHapusJadi inget dulu waktu mash di kampung, biji coklat yg sdh tua dibakar atau di goreng. Terus dimakan pake gula..hemm serasa makan permen coklat asli.
*coklat kakau
saya dulu juga punya, tiga pohon di halaman samping tapi pas saya mau nikah ya ditebang deh, hiiks
Hapusmbak minta saran dong... kalo buat bikin coklat yg dilelehin trus dicetak gtu enaknya pake coklat apa sih?
BalasHapusenggak nyangka, dengan bentuk buah coklat yang seperti itu, setelah diperoses bisa menjadi cokelat yang menggiurkan lidah
BalasHapusMaaf mau nanyak, kalo coklat bubuk yang kilonan itu bahaya apa tdk ya kalo lngsng dwbt jajanan ringan, misal saja keripik coklat gtu.. Soalnya ada yg bilang klo coklat bubuk jenis yg sy mksd itu katanya masih mentah? Apakah benar? Trimakasih
BalasHapusTerima kasih sudah mampir dan komen di blog saya. Mohon tidak komentar SARA, Link Hidup. Semoga makin kece, sehat dan banyak rejeki ya. Aamiin