Pantai Sungai Suci, Bengkulu Tengah |
Indonesia meski memang sedikit
terlambat dari Malaysia dan Thailand dalam pengembangan dan penggarapan wisata
halal. Padahal mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim.
Meski demikian, masih belum
terlambat jauh. Indonesia melalui Menteri Pariwisata menghimbau dan meminta agar
wisata halal bisa diposisika sebagai bisnis sehingga dapat pendapatan dari
sektor ini. Baik bagi muslim maupun non muslim.
Awal mendengar berita ini,saya
juga sempat berpikir. Wisata halal itu apa sih? Apa saja yang disajikan dalam
program wisatanya. Ini sangat menarik karena saya juga agen ticketing dan tour
sehingga ingin tahu lebih banyak. Mau juga saya promosikan. Namun masih
bingung, terutama destinasi yang dituju itu apa saja, terus di sana ngapain
aja. Apa kayak perjalanan ruhani begitu atau bagaimana.
Memang penggunaan istilah
wisata halal menurut saya sangat pas karena Indonesia mayoritas muslim dan
terbesar di dunia. Para pengunjung pun bisa beragam, dari berbagai macam agama.
Jadi segmen utama muslim dan secara umum. Istilah ini juga dinilai inklusif dan
sangat pas.
Dari target 10 juta wisatawan asing di 2015, pemerintah menargetkan 20 persennya dikontribusikan dari segmen wisata halal. Angka ini masih lebih kecil dari jumlah turis pariwisata halal Thailand yang mencapai enam juta orang, Malaysia lima juta orang dan Singapura empat juta orang.
Di 2019, target turis wisata halal ditargetkan bisa seperempat dari target total 20 juta wisatawan mancanegara. Apalagi, belanja turis wisata halal yang berkisar antara 1.500-1.700 dolar AS per kapita per hari lebih besar dari rata-rata belanja wisatawan asing sebesar 1.200 dolar AS per kapita per hari.
Pemerintah Indonesia mentargetkan untuk tahun 2016 ini tujuan destinasi yang spesifik akan dicitrakan sebagai tujuan wisata halal adalah Nusa Tenggara Barat , lalu Aceh dan Sumatera Barat. Mayoritas wisatawan yang datangan ke Lombok, NTB sendiri masih ikutan dari Bali. Karena itu, sesuai akar budayanya, pencitraan Lombok, NTB akan difokuskan pada wisata halal.
Saya sangat mendukung jika 'Lombok’ harus punya brand sendiri sebagai destinasi utama. Apalagi Lombok selain memiliki pemandangan alam yang indah, di sana juga dikenal dengan sebutan negeri seribu masjid. Dimana kehidupan masyarakatnya sangat kental dan dekat dengan islam. Akar sosial budaya , tradisi, tatanan masyarakat Lombok juga dipengaruhi sangat kuat oleh ajaran islam. Dengan status tersebut, akan membuat muslim yakin untuk berlibur ke Lombok.
Dari target 10 juta wisatawan asing di 2015, pemerintah menargetkan 20 persennya dikontribusikan dari segmen wisata halal. Angka ini masih lebih kecil dari jumlah turis pariwisata halal Thailand yang mencapai enam juta orang, Malaysia lima juta orang dan Singapura empat juta orang.
Di 2019, target turis wisata halal ditargetkan bisa seperempat dari target total 20 juta wisatawan mancanegara. Apalagi, belanja turis wisata halal yang berkisar antara 1.500-1.700 dolar AS per kapita per hari lebih besar dari rata-rata belanja wisatawan asing sebesar 1.200 dolar AS per kapita per hari.
Pemerintah Indonesia mentargetkan untuk tahun 2016 ini tujuan destinasi yang spesifik akan dicitrakan sebagai tujuan wisata halal adalah Nusa Tenggara Barat , lalu Aceh dan Sumatera Barat. Mayoritas wisatawan yang datangan ke Lombok, NTB sendiri masih ikutan dari Bali. Karena itu, sesuai akar budayanya, pencitraan Lombok, NTB akan difokuskan pada wisata halal.
Saya sangat mendukung jika 'Lombok’ harus punya brand sendiri sebagai destinasi utama. Apalagi Lombok selain memiliki pemandangan alam yang indah, di sana juga dikenal dengan sebutan negeri seribu masjid. Dimana kehidupan masyarakatnya sangat kental dan dekat dengan islam. Akar sosial budaya , tradisi, tatanan masyarakat Lombok juga dipengaruhi sangat kuat oleh ajaran islam. Dengan status tersebut, akan membuat muslim yakin untuk berlibur ke Lombok.
Program wisata halal ini juga dipicu dengan kemenangan Indonesia meraih tiga penghargaan dalam ajang World Halal Travel Award 2015 di Abu Dhabi membuktikan eksistensi wisata halal di Indonesia yang telah diakui oleh dunia. Oleh karena itu pemerintah mulai serius mengembangkan potensi ini.
Bahkan, kini Indonesia bisa membuktikan bukan hanya sebagai alternatif destinasi wisata halal. Akan tetapi, satu langkah menjadi salah satu destinasi wisata halal prioritas yang patut dikunjungi wisatawan Muslim.
Dalam ajang itu, satu penghargaan diraih Sofyan Hotel Betawi di Jakarta untuk kategori World Best Family Friendly Hotel dan dua penghargaan diraih Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat untuk kategori World Best Halal Tourism Destination dan World Best Honeymoon Destination.
Dengan penghargaan tersebut menyakinkan bahwa memang Lombok sangat layak untuk dikunjungi oleh keluarga muslim untuk berwisata, belajar sejarah islam dan mengenal islam secara baik.
Semoga harga tiket ke
Lomboknya bisa turun sangat terjangkau dan layanannya juga semakin membaik. Termasuk
akomodasi lainnya seperti hotel, transportasi dan informasi.
Keluarga saya juga ada di
Lombok, akhir tahun kemarin rencana mau mudik ke Bengkulu tetapi karena harga
tiket yang lumayan mahal, akhirnya dibatalkan. Ini bisa jadi yang membuat harga
tiket mahal karena banyaknya wisatawan yang ingin berkunjung ke lombok.
Jika selama ini kita hanya tau
dan kenalnya lokasi wisata berbagai Gili di Lombok. Kali ini saya semakin yakin
dan mantap jika ingin berlibur ke sana karena selain mendapatkan wisata alam,
kuliner yang keren. Saya juga dapat mengajak keluarga untuk berwisata religi
dan menambah keimanan.
0 comment
Terima kasih sudah mampir dan komen di blog saya. Mohon tidak komentar SARA, Link Hidup. Semoga makin kece, sehat dan banyak rejeki ya. Aamiin