“Kak,
Nanti sepulang les, kita langsung ke dokter gigi ya. Kakak sudah didaftarkan”
jelas saya kepada Nawra, putri pertama kami.
“Memangnya
gigi kakak kenapa Me? Rasanya gak ada yang sakit” timpal Nawra
“Lah,
kan sudah janji ama dokternya dulu, kalo gigi atas kakak sudah tumbuh. Harus
dicabut, agar posisi tumbuh giginya bagus”
Nawra
terkekeh, mengangguk lalu berlari masuk ke ruangan les Colorado Course Bengkulu
dengan tergesa-gesa. Lima menit lagi menuju angka lima sore. Bel tanda masuk
akan segera berbunyi.
Saya memutar
balik, pulang ke rumah dulu. Sampai di rumah, saya meng-sms Baba-nya untuk mampir
menjemput Nawra pulang les langsung saja dari kantor.
Saya memutuskan
setelah salat magrib saja ke dokter giginya. Biar salat dulu yang tenang. Dokter
dan perawatnya juga biasa break salat dulu, hehehe.
Setelah
salat kami bergegas ke Klinik As syfa yang terletak di jalan Skip Kota Bengkulu
untuk menemui dokter gigi Ayu. Begitu saya menyapanya. Dokter Ayu merupakan
salah satu adik kelas saya sewaktu SMU 2 kota Bengkulu dulu, jadi kami sudah
akrab dan tak canggung. Agak rileks karena sudah saling kenal.
Antrian
lumayan banyak, tetapi karena sudah mendaftar sebelumnya, saya yakin gak bakal
lama lagi. Nama Nawra akan segera dipanggil. Ternyata benar.
Saya dan
Nawra segera masuk ke bilik pemeriksaan. Nausa hijau menghiasi ruangan ini, beberapa
dekorasi dan hiasan ruangannya sangat dekat dengan anak-anak. Sehingga Nawra
menjadi lebih nyaman dan tenang. Meski sudah beberapa kali ke ruangan ini.
Nawra tetap saja keliatan grogi, takut dan cemas.
Dokter
Ayu menyapa kami ramah, kami sempat bertegur sapa dan saling bertanya kabar
sebentar. Dia mengajak Nawra duduk di
kursi periksa dan segera membuka mulut Nawra.
Gigi atas
bagian depan Nawra ada yang dicabut karea gigi barunya sudah tumbuh sedangkan gigi
lama belum copot. Seharusnya sudah copot sehingga gigi baru itu tumbuhnya bagus
dan tak terhalang oleh gigi yang lama.
Hanya
sekian detik, dokter Ayu mencabut gigi Nawra, Dokternya hanya menyemprotkan
sesuatu ke atas kapas. Lalu kapas tersebut diletakkan di antara gigi yang akan
dicabut. Lalu dengan alat sebentuk tang, gigi tersebut dicabut. Sekejab dan
tanpa rasa sakit. Bahkan saking cepatnya
Nawra tidak tahu kalo giginya sudah dicabut, hehehe.
Dokternya
lalu memeriksa dengan seksama semua gigi Nawra, atas bawah disenter. Diketuk,
diperiksa dengan teliti. Mulutnya juga diminta dibuka, lalu sesekali dokternya
meminta Nawra merapatkan kedua giginya, sehingga gigi atas dan bawah terlihat
jelas.
“Wah,
Mba ini kayaknya gigi Nawra harus dipasang kawat gigi” ujar dokternya
Nawra
menggeleng “Gak mau, sakit!”
Dokternya
tersenyum, “Gak sekarang kok sayang, nanti kalo sudah selepas ujian sekolah. Habis
ujian kita pasang ya kawat giginya. Biar pas masuk SMP giginya sudah bagus”
jelas dokternya lagi , pelan-pelan. Agar Nawra paham.
Jadi menurut
hasil pemeriksaan dokter, ternyata gigi atas dan bawah Nawra tidak menutup
secara rapat. Gigi atasnya lebih mundur ke dalam daripada gigi bawahnya. Ya,
sederhanaya kondisi gigi Nawra kebalikan dari gigi boneng, hehehe. Jadi dengan
dipasang kawat gigi, akan menarik rahang agar bisa terbentuk baik dan gigi
mentup rapat antara atas dan bawah.
“Dok,
harus secepat itu pake kawat gigi” tanya saya
“Iya,
lebih cepat lebih baik Mb, soalnya dia kan masih anak-anak jadi pertumbuhan
tulang giginya akan lebih baik dan masih bisa dibentuk”
“Nanti
itu Mb, masih lama. Gak usah dipikirkan sekarang ya, masih dua tahun lagi.
sekarang Nawra harus merawat giginya dengan baik ya. Sebelum tidur gosok gigi
dulu ya. “ tambah dokter Ayu menenangkan.
Sepulang
dari dokter gigi, kami masih membahas soal kawat gigi tersebut. Nawra juga
makin penasaran. Ada rasa takut, sakit, takut makan dan lain sebagainya.
Lalu saya
mencari informasi mengenai kawat gigi tersebut supaya lebih jelas dan tak
cemas. Supaya saya juga bisa menjelaskan kepada Nawra dengan baik.
Menurut Wikipedia Kawat gigi
atau behel yang dalam bahasa
Inggris lebih dikenal dengan kata: dental braces) adalah salah satu alat
yang digunakan untuk meratakan gigi.
Sedangkan
menurut Kamus kesehatan.Kawat gigi (braces)
adalah perangkat (dari kawat, kabel, keramik) yang dimasukkan ke tempatnya oleh
ortodontis untuk secara bertahap mereposisi gigi agar lebih selaras. Satu
perangkat kawat gigi terdiri dari band,
bracket, bracket hook dan
archwire
Secara sederhana kawat gigi
adalah sarana yang paling umum digunakan
untuk mengoreksi jajaran gigi yang tidak rata atau rahang yang terlalu sesak.
Pemasangan yang baik umumnya dilakukan oleh dokter ortodonti, yaitu dokter gigi
yang telah menjalani pelatihan khusus pengencangan dan perataan deretan gigi
Mekanisme kawat gigi ini dia
mengatur, mendorong dan menahan pergerakan gigi.
Perawatan ortho bertujuan untuk memperbaiki fungsi bicara, estetis muka, sudut
bibir, rahang, senyum. Proses dari awal sampai akhir sesuai standar membutuhkan
waktu kurang lebih tiga minggu.
Sebagian
orang memakai kawat gigi untuk kosmetik, estetis terutama pada bagian bracket
(bagian yang menempel) bentuk dan warnanya berbeda-beda. Modelnya pun
bermacam-macam, sehingga kawat giginya lebih terlihat ada bentuk dan warnanya. Bukan
hanya terlihat kawatnya saja.
Bagian
bracket ini ada yang bisa dilepas lalu dipasang kembali tetapi ada juga yang
bersifat permanen, gak bisa dilepas.
Adapun manfaat kawat gigi secara umum, selain berfungsi untuk memperbaiki
adalah berfungsi sebagai,
- Menjaga jarak yang terlalu renggang antargigi.
- Memperbaiki posisi gigi yang berdesakan atau tumbuh bengkok.
- Menahan, menorong dan memperbaiki gigi depan rahang atas yang tumbuh tidak sejajar (lebih ke depan atau ke belakang) dibanding gigi depan rahang bawah.
- Memperbaiki semua masalah rahang lain yang menyebabkan gigitan menjadi tidak rata.
Lalu usia berapa sebaiknya anak memakai kawat gigi tersebut. Pada umumnya
masalah gigi yang tidak rata baru muncul saat gigi permanen tumbuh. Ketika anak
berusia 8 sd 9 tahun. Itulah penyebab kebanyakan kawat gigi dipasang pada anak
mulai dipasang saat usia 8-14 tahun, yaitu ketika gigi rentan tumbuh tidak
sesuai dengan arah yang seharusnya, ditambah dengan kondisi tulang wajah masih
pada tahap berkembang.
Sebaiknya anak diperiksa secara rutin giginya ke dokter ortodonti sejak usia 7 tahun. Hal ini
merupakan langkah awal untuk mendeteksi apakah anak perlu memakai kawat gigi
atau tidak.
Meski pada usia ini, kebanyakan gigi susu telah digantikan oleh gigi
permanen, namun semua itu tetap
tergantung kepada kondisi gigi anak, tingkat keparahan dan masalah yang timbul
akibat gigi yang tidak rata.
Selain itu masalah-masalah gigi pada anak, bisa diselesaikan dengan
berbagai cara tidak melulu harus dengan memakai kawat gigi.
Jadi, masa pemasangan gigi Nawra masih lama, ya saya berharap tidak perlu
dipasang kawat gigi. Cukuplah dengan perawatan biasa. Nawra juga rajin menjaga
dan menyikat giginya. Mengurangi makan makanan yang manis, terutama permen.
Memang sejak pemeriksaan dari dokter gigi kemarin, Nawra lebih hati-hati
dan semangat untuk merawat giginya. Lebih rajin menyikat gigi. Tak perlu saya
ingatkan kembali, terutama pada saat menjelang akan tidur. Setelah menggosok
gigi biasanya Nawra tak mau makan lagi, dia langsung tidur.
“Me, berapa biaya pasang kawat gigi? Pasti mahal ya?” tanya Nawra
Nah, bagian ini juga yang bikin Emaknya galau. Biayanya pasti gak murah
kan. Berapa ya biaya, masih bisa nabung ya. Ngumpulin duit dulu deh, akn masih
lama.
Teman-teman sharing dong ya yang sudah pernah punya pengalaman pasang kawat
gigi terutama untuk anak-anak. Silakan di kolom komen, yang jelas dan panjang
juga gak papa. Yuk, kita berbagi ilmu.
13 comment
iya, mba Ira. tetapi Emaknya juga degdegan. iyap, nunggu gigi permanennya tumbuh
BalasHapusAnakku juga rada tonggos gigi depannya bun.
BalasHapusGigi kelinci aku menyebutnya
Biayanya bervariasi kata dokter gigi sekitar 3-4 juta di kotaku di Balikpapan, Kaltim
Kudu nabung dulu nih :)
iya Mb, emang pas kecil keliatan lucu tapi pas dia gede, gak enak liatnya, ponakanku pake pas dia SMU
Hapushahaha, nabung dari honor blogger aja mb
Ini klo gigi dikantubkan ga rapat hrs dikawat ya mb
BalasHapusKlo anakku giginya rusak nih hrs dirawat,sdh brp kali dirawat sering stop dtengah jln jd buang2 uang
Lbh baik mmg rutin jd tuntas
Masalah anakku,giginya bolong yg geraham
Nah, itu dia Mb kita kadang suka gak telaten ya...karena ribet juga bolak balik ke dokter. apalagi kalo sedang proses tampal gigi.
Hapusya, kalo masih anak2...posisi gigi masih bisa diarahkan dan dirubah Mb
Saya dulu juga pakai kawat gigi, waktu masih SMP. Sebelum pakai, beberapa gigi yang disinyalir akan gingsul dicabut dulu, hihi ^^
BalasHapusbener, Nawra udah banyak juga giginya yng dicopot, pernah tiga hari berturut2, satu gigi
Hapuswahhh.. harus banget ya mba pakai kawat gigi?
BalasHapuskesian, kan sakit yah huhu..
jangan sih mb, maunya... masih bisa perawatan dan pencegahan kata dokternya
Hapusasal mau dan rajin menyikat gigi dan cepat dicabut gigi yg tumbuh gak benar
kalau boleh tahu di mana ya mba, alamat dokter giginy di daerah bengkulu, kalo untuk merapikan gigi untuk orang dewasa di sana bisa ga? mohon infonya mba... makasih����
BalasHapusIya, hampir semua dokter gigi melayani perawatan gigi dewasa dan anak. bisa ke ruma sakit tiara sela , praktek sore , ada dokter herlina dkk, bisa ke klinik asy syifa skip, ada dokter ayu. mereka semua bisa menrima dan melayani BPJS.
Hapusoh gitu, makasih ya mba untuk infoony.. ����
Hapussama-sama
HapusTerima kasih sudah mampir dan komen di blog saya. Mohon tidak komentar SARA, Link Hidup. Semoga makin kece, sehat dan banyak rejeki ya. Aamiin