Masuk sebuah Wasapan
“Milda , apa kabar?” sapa dari
seberang manis
Saya kirimkan emot senyum
“Alhamdulillah baik Mbak, kabar Mbak gimana? Semoga selalu baik. Aamiin.”
Dari percakapan singkat itu, ternyata
ibu Ketua Wilayah Salimah Prov Bengkulu, Syafnizar. S.Hut . hendak meminta saya
untuk bisa berdiskusi bersama ibu-ibu yang ingin belajar menulis . Setelah
ditentukan jadwalnya dan menyesuaikan dengan kondisi saya. Akhirnya, disepakati
jadwal belajarnya setiap hari sabtu, jam 13.30 sampai menjelang Ashar. Karena ada
catatan penting dari para suami ibu-ibu tersebut. Sebelum atau ketika waktu
Ashar datang mereka sudah sampai di rumah, hehehe.
Akhirnya, kami sama-sama menyetujui. Pertemuan
pertama dilakukan pada tanggal 31 Januari 2016 di rumah dinas kehutanan. Di daerah
jalan Beringin Raya, di Belakang RRI
Bengkulu. Kebetulan Ibu Syafnizar ini adalah salah satu pegawai di dinas
Kehutanan.
Pada pertemuan pertama, saya memberikan
beberapa aturan , tugas dan ketentuan. Hal ini penting agar kelas dapat
berjalan secara efektif dan efisien. Mengingat kelas hanya dijadwalkan empat
kali pertemuan. Sistem kebut dalam belajar, hihihi.
Pertama, jadwal pertemuan setiap sabtu
siang. Jam 13.30 sampai dengan menjelang ashar. Tempat belajar di rumah ibu
Syafnizar.
Kedua, pertemuan kelas menulisnya
hanya berlangsung selama empat kali pertemuan, dua pertemuan untuk membahas
soal menulis artikel dan dua pertemuan lagi untuk membahas soal menulis cerita
atau puisi. Kenapa cepat, ya karena nanti akan banyak penugasan dan yang paling
penting adalah bahwa kondisi pesertanya. Semua mereka meski sudah berusia di
atas empat puluh tahun. Mereka adalah seorang guru, sangat dekat dengan
kegiatan tulis menulis. In sya Allah akan lebih mudah.
Ketiga, saya meminta mereka untuk
mempunyai alamat email. Untuk keperluan surat menyurat, mengirim artikel dan
untuk berdiskusi dengan saya via email.
Keempat, saya meminta mereka mempunyai
salah satu akun sosial media. Misalnya, akun Fesbuk karena hal ini lebih mudah
untuk dilakukan. Mereka harus menggunakan nama akun fesbuknya dengan nama asli
mereka masing-masing. Lalu saya meminta mereka untuk membuat status, minimal
satu hari satu status yang agak panjang. Boleh dengan menggunakan foto , video
atau tulisan biasa. Hal ini perlu untuk dilakukan setiap hari, agar tumbuh
kebiasaan menulis, melahirkan ide dan menumbuhkan kosa kata. Dalam menulis
status saya memberikan syarat bahwa harus memenuhi salah satu kaidah dari 4W
+1H. Jadi bukan hanya status biasa, apalagi status yang alay dan lebay, hehehe.
Kelima, saya memberikan tugas kepada
mereka untuk menulis diary setiap hari, boleh di buku kerja, agenda, laptop
atau di buku diary benaran. Hal ini penting karena untuk melatih dan
menumbuhkan kebiasaan menulis, melahirkan imajinasi, kreativitas dan kejujuran.
Tak perlu banyak-banyak. Asalkan dilakukan setiap hari dan boleh menuliskan
tentang apa saja.
Keenam, kelas menulis akan tetap
berjalan jika dihadiri sekitar 75 persen peserta. Jika banyak yang ijin atau
berhalangan datang. Maka kelas akan ditunda di pekan berikutnya. Dengan catatan
bahwa tugas akan tetap berjalan dan tetap dikerjakan, hanya waktunya yang
bertambah.
Ketujuh, setiap peserta dikenakan
biaya sebesar Rp. 10.000,- pada setiap kali pertemuan. Uang tersebut akan
dipergunakan sebagian untuk keperluan kelas. Misalnya foto kopi materi, contoh
tulisan dan lain sebagainya. Sehingga pada setiap pertemuan saya sudah
menyiapkan bahan dan setiap peserta akan mendapatkan semuanya satu persatu. Sehingga
kegiatan belajar akan lebih efektif.
Kedelapan, kegiatan kelas menulis ini
tidak akan berhasil jika tidak ada kerjasama yang baik di antara kita, oleh
kerena itu saya menyampaikan meski secara usia saya lebih muda tetapi dalam hal
belajar hal itu bukanlah kendala. Saya juga akan belajar banyak hal dari
ibu-ibu hebat ini terutama semangatnya. Mereka datang jauh-jauh, dan rela belajar.
Itu adalah beberapa aturan yang saya
terapkan kepada peserta kelas menulis , yang semua pesertanya adalah ibu-ibu,
hehehe. Alhamdulillah, kesepuluh peserta itu menyepakati. Saya meminta mereka
saling menguatkan, mengingatkan dan saling bekerjasama.
Pada pertemuan pertama ini, saya
memberikan meteri tentang bagaimana cara mudah menulis artikel ke media massa. Di
akhir materi saya memberikan tugas kepada mereka untuk mengemukan ide/opini
mereka tentang fenomena di sekitar mereka. Alhamdulillah hampir semua peserta
sudah mempunyai ide dan tinggal menuliskannya.
Hari ini kelas berakhir, mereka sudah
siap menuliskan idenya dalam bentuk artikel dan minggu depan siap dibahas ,
didiskusikan dan akhirnya dikirimkan ke media massa.
Sampai jumpa di pertemuan berikutnya
ya, Buibu yang kece.