Malam
tadi 21 Desember 2015, tetiba Nawra anak pertama saya melarang saya masuk ke
kamarnya. Padahal selepas dia salat Isya kami sepakat untuk bermain ABC,
hehehe. Itu loh permainan sederhana yang hanya menggunakan jemari. Kali ini
kami sepakat untuk bermain tentang negara. Namun ketika saya ingin masuk ke
kamarnya, dia berteriak. Melarang saya untuk masuk.
“Tunggu
dikit lagi Meme, lagi bikin hadiah buat ulang tahun Meme besok”
Saya
cuma senyam-senyum aja. Menebak apa yang mau dia buat. Mungkin mau membuat
gambar atau surat karena seharian ini dia tak keluar rumah. Jadi tak mungkin
membeli hadiah. Menurut dia besok itu meski hari ibu artinya hari ulang tahun para ibu termasuk Memenya.
Tak
berapa lama, dia menunjukkan sebuah surat. Ya, hanya menunjukkan saja. Tak
boleh dibukak saat itu juga. "Di bukaknya besok," ujar Nawra.
Keesokan
harinya, saya menepati janji untuk membuka surat dari Nawra. Isinya ada
foto-foto sewaktu dia kecil . Sengaja dia memilihkan foto-foto yang fosenya
hanya dia dan saya saja. Ya, hanya kami berdua. Lalu ada gambar lucu dan
caption yang menyatakan ia sangat menyayangiku. Selanjutnya ada sebuah puisi.
Semua surat tersebut dia tulis dengan pensil dan di atas kertas biasa. Maklum
anak-anak belum tau dia namanya kertas surat, hehehe. Tapi itu tak penting,
yang paling utama adalh niat dan caranya yang juga ingin memberikan kado
istimewa buat Memenya.
Ini
adalah petikan dari puisi Nawra
Aku Sayang Meme
Meme
Kau selalu bersamaku
Menemaniku kemana-mana
Meme
Terima
kasih telah melahirkanku
Kalau
kau tidak ada aku tidak akan bersamamu
Meme
Terima kasih
Aku harus berbudi denganmu
Meme
Kau
adalah panutanku
Lucu
ya puisinya, hehehe. Gakpapa yang penting dia sudah berusaha dan belajar untuk
menunjukkan ekspresinya. Mau mencurahkan perasaanya.
Siangnya,
ternyata anak-anak sudah janjian ama Babanya buat membelikan saya cake Raibow. Wah,
jadi tambah seru. Apalagi adek Athifah selalu girang jika melihat kue –kue yang
cantik. Dia akan selalu beranggapan itu kue ulang tahun
“Ulang
tahunnya..ulangtahunnya..! “ teriak Athifah senang
“Tiup
kuenya...tiup kuenya” teriak Athifah lagi
Kami
semua tersenyum, karena tidak ada lilin dan tak perlu ada lilin karena itu
bukanlah hal yang penting.
“Potong
kuenya aja ya dek, bentar biar Meme yang potong” Kata Baba bijak
Anak-anak
semua tersenyum, kue kecil itu pun dipotong dan dimakan rame-rame. Yummy.
Serunya
hari ini, ketika saya tanyain ama Babanya berapa beli kuenya. Murah meriah
katanya, yang penting ada kuenya ya. Gak perlu besar, kata Baba.
Yang
lebih asyiknya, di sela kebersamaan kami siang itu ketika melihat begitu banyak
trailer film yang akan diputar di bioskop di TV. Baba memberikan kami
kesempatan dan pilihan untuk menonton film apa saja yang sedang diputar di
bioskop. Semua boleh ikut.
“Horee!!”
teriak Nawra kegirangan.
Terima
kasih ya Allah, dengan hari ibu kini Engkau menyatukan kebersamaan keluarga
kecil kami. Semoga berlimpah kesehatan, rejeki dan kesempatan untuk saling
mendoakan dan tetap berbuat baik.
Trima
kasih Baba Solihin, Kakak Nawra dan Adek Athifah untuk hari ini ya, Meme
mencintai dan menyayangi kalian semua.
0 comment
Terima kasih sudah mampir dan komen di blog saya. Mohon tidak komentar SARA, Link Hidup. Semoga makin kece, sehat dan banyak rejeki ya. Aamiin