Salah
satu kendala dalam memulai untuk menulis sebuah cerita adalah bagaimana cara mengawali
menulisnya. Membuat kalimat pertama yang harus digunakan. Apa yang harus
dituliskan terlebih dahulu sebelum melanjutkan pada kalimat berikutnya.
Kesulitan
ini bukan hanya menjadi kendala penulis pemula, penulis profesional pun pasti
pernah mengalaminya. Memang gampang-gampang susah.
Ada beberapa
cara yang bisa kita lakukan untuk memulai kalimat pembuka untuk menulis sebuah
cerita. Antara lain,
1. Mengawalinya dengan sepotong kalimat
Kalimat
pembuka ini bisa diambil dari sebuah pantun, syair, kata mutiara, puisi. Boleh puisi
bikinan sendiri atau meminjam puisi orang lain. Sepotong kalimat ini harus kita
pilihkan secara baik-baik karena hal ini akan mencerminkan tema cerita yang
akan kita tulis, jadi tidak boleh asal menempel saja.
Contohnya
Menggunakan
sepotong kalimat
“
Menabur bunga di atas tanah lebih baik, daripada menabur bara “
Menggunakan
sebuah puisi
Kulihat
awan
Sedang
tersenyum
Di atas
gunung
2. Mengawalinya dengan menggambarkan
setting atau suasana.
Penggambarkan model ini sering kali digunakan
oleh para penulis terkenal.
Contoh
“Langit
di atas Benteng Malborough seolah bercahaya , ketika tiba-tiba petir
menggelegar. Membuat kaget semua orang yang sedang berada di sekitar Benteng, termasuk
Nawra. Orang-orang ramai berkumpul malam ini di sekitar Benteng karena ingin
mengikuti acara penutupan festival Tabut “
Membuat
kalimat pembuka seperti itu akan memberikan kemudahan juga bagi pembaca
mengetahui setting atau suasana, tokoh cerita dan konflik yang akan ditulis
oleh penulis.
3. Mengawali dengan menggunakan kalimat
langsung.
Menggunakan
kalimat pembuka dengan kalimat langsung ini lebih mudah karena kita tidak harus
terllau berpikir keras untuk membuat kalimatnya.
Contoh
“Hai
Athifah, kemari kau!” teriak Najib berlari mengejar temannya
“Mau
kemana? Kok buru-buru” tanya Najib sambil tergopoh-gopoh setelah sampai di
dekat Athifah.
......dan
seterusnya
4. Mengawali dengan menyebutkan
bunyi-bunyian.
Banyak
sekali suara yang dapat kita gunakan
sebagai pembuka kalimat dalam sebuah cerita. Misalnya suara telepon, suara
klakson, suara dering telepon, suara batuk, suara jeritan, suara binatang, seperti
ayam atau burung dan lain sebagainya.
Selain
itu kita bisa juga menggunakan bunyi-bunyian dalam membuka sebuah cerita. Misalnya,
bunyi percikan air, bunyi gelas pecah, bunyi meja dipukul, bunyi bel sekolah
dan lain sebagainya.
Contoh
Tet
tet tet !
Tiba-tiba
bel sekolah berbunyi. Padahal sekarang baru jam 11 siang. Belum waktunya kami
pulang sekolah. Masih ada 3 jam lagi. Ada apa? Kok belnya tiba-tiba berbunyi.
Demikianlah
beberapa cara yang dapat kita gunakan dalam memulai atau menggunakan kalimat
pembuka pada saat akan menulis sebuah cerita. Silakan dicoba sesuai dengan
pilihan cara yang paling disukai. Semoga berhasil.
(Disarikan pada saat mengikuti acara
workshop menulis bersama penulis Ali Muakhir )
4 comment
Kok gak bisa di share ke fesbuk ya
BalasHapusMakasih kak. Sangat membantu. Kaka tau gak cara menulis suara orang yang sedang batuk?
BalasHapusMakasih ya kak. Membantu banget!! Oh, ya, kak, kaka tau gak cara menuliskan suara orang yang sedang batuk?
BalasHapusMakasih kk ini sangat berguna bagi yg membutuhkan nya 😊
BalasHapusTerima kasih sudah mampir dan komen di blog saya. Mohon tidak komentar SARA, Link Hidup. Semoga makin kece, sehat dan banyak rejeki ya. Aamiin