Alfabet
Funisia
http://bumibagus.wordpress.com
|
1) Filologi di Iskandariah.
Filologi
dilakukan oleh bangsa Yunani abad ke-3 SM. Bangsa Yunani mampu membaca abad
ke-8 S.M., naskah Yunani kuno ditulis dengan huruf Funisia (asal huruf Yunani
Kuno) pada daun papirus. Pengguna istilah filologi di Yunani adalah Erastosthenes. Penyalinan dengan tulis
tangan menimbulkan kerusakan pada bacaan, hal ini disebabkan:
1)
Penyalin bukan ahli dalam bidang ilmu yang terekam dalam teks tersebut,
2)
Ketidaksengajaan,
3) keteledoran penyalin. Teks-teks yang dijadikan bahan
kajian karya: Homerus, Plato, Menander,
Hippocrates, Socrates, Herodotus, dan
Aristoteles. Setelah Iskandariah jatuh ke bangsa Romawi, kegiatan filologi
berpindah ke Eropa Selatan dan berpusat di Roma dengan kelompok mazhab
Iskandariah
1)
Filologi di Romawi Barat dan Timur.
Di Romawi Barat, filologi diarahkan pada penggarapan naskah
dalam bahasa Latin sejak abad ke-3 SM. Naskah yang dikaji karya: Cicero dan
Varro. Ini Mengikuti mazhab Iskandariah. Abad ke-4 teks sudah ditulis dalam bentuk buku disebut codex dengan menggunakan bahan kulit
binatang, terutama kulit domba dikenal dengan perkamen (perkament-bhs. Belanda). Pusat Studi teks Yunani di Antioch, Athena, Iskandariah, Beirut, Konstantinupel, dan Gaza. Beirut pusat studi filsafat Aristotelles dan Beirut menjadi pusat ilmu hukum. Pada periode ini muncul
tradisi menulis tafsir isi naskah di tepi halaman disebut scholia, ini dipopulerkan Procopirus
di Gaza.
2)
Filologi pada zaman Renaisance.
Renaisance diartikan sebagai perubahan dalam
lapangan sejarah kebudayaan mengenai tanggapan hidup serta peralihan dari zaman
pertengahan ke zaman baru. Renaisance mulai berkembang di Italia abad ke-13
menyebar dan berakhir abad ke-16. Dalam arti luas, renaisance adalah suatu
zaman yang rakyatnya cenderung berpedoman pada dunia Yunani klasik atau aliran
humanisme. Humanisme berasal dari kata humaniora (bhs. Yunani) atau umanista
(bhs. Latin) berarti ‘Guru yang mengelola tatabahasa, retorika, puisi, dan
filsafat’. Dengan ditemukannya mesin cetak oleh Gutenberg dari Jerman abad
ke-15, filologi mengalami perkembangan baru. Penyalinan tidak lagi ditulis
tangan tetapi dengan mesin cetak dalam jumlah banyak dan lebih mudah. Untuk
kajian Beibel diperlukan bahasa Ibrani dan Arab. Pada abad 19, linguistik
memisahkan diri dari filologi menjdi ilmu berdiri sendiri.
Filologi
di Kawasan Timur Tengah
Sejak abad ke -4 beberapa kota di Timur Tengah memiliki perguruan
Tinggi dan menjadi pusat studi berbagai ilmu yang berasal dari Yunani. Gaza
sebagai pusat ilmu oratori, Beirut bidang
hukum, Edessa bidang kebudayaan Yunani. Di Persia didukung
oleh Kaisar Anusyirwan dengan akademi Jundhi Syapur sebagai pusat studi
filsafat dan ilmu kedokteran. Teks-teks Yunani diterjemahkan ke dalam bahasa
Siria, dari Siria diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Kota Harra di Mesopotania
pusat studi naskah Yunani yang didukung bangsa Sabean. Studi teks makin
berkembang didukung dinasti Abasiah,
yaitu Khalifah Mansur (754—775), Harun Al Rasyid, dan Khalifah Makmun (puncak studi teks).
0 comment
Terima kasih sudah mampir dan komen di blog saya. Mohon tidak komentar SARA, Link Hidup. Semoga makin kece, sehat dan banyak rejeki ya. Aamiin