Siapakah penulis dan penyalin
naskah Nusantara?
Pada
umumnya penulis naskah tidak mencantumkan namanya. Biasanya nama penulis
tercantum dalam kolofon, yaitu bagian akhir tulisan di luar teks cerita.
Penulis atau penyalin terdiri atas berbagai lapisan masyarakat, pria atau
wanita, baik secara terorganisasi atau tidak, menulis atas kehendak sendiri
atau pesanan. Di antara mereka ada yang berprofesi sebagai penulis sekaligus
penyalin. Zaman dahulu ada penulis istana atau pujangga, ada pula penulis yang
dipekerjakan oleh pihak lain, pihak pemerintah Belanda atau Inggris. Raffles
adalah seorang Belanda yang menugaskan 4 atau 5 orang untuk menyalin, selain
itu dia juga sering membeli naskah. Voorhoeve
(1964:256) menyatakan bahwa salinan naskah Melayu yang dibuat di Algemeene Secretarie sebagian menjadi
koleksi naskah di Berlin, Paris, dan Brusel, dan Dehaag dan lain-lain. (halaman 4.23).
Seorang
penyalin yang lama bekerja di Algemeene
Secreatrie adalah Muhammad Ching
Saidullah. Selain itu ada pula Muhammad
Sulaiman, Muhammad Hasan Ibn Haji Abdul Aziz dan Abdul Hakim.
Contoh Iluminasi |
Tugas
seorang penyalin, terutama di Biara
Benedict adalah sebagai iluminator, ilustrator, atau rubrikator. Jika tugas
itu tidak dapat dilakukan baru didatangkan tenaga dari luar. Tugas itu
dikerjakan dalam ruang yang disebut skiptorium, yaitu ruang yang luas terbagi
dalam ruang-ruang kecil, dan bekerja dalam peraturan ketat.
Di
Yogyakarta juga ada skiptorium, yaitu zaman Hamengku Buwono V (1822—1855). Di
sana dipekerjakan 2—10 penulis/penyalin. Penyalin yang produktif adalah Husein bin Ismail, menghasilkan 66
naskah. Koleksi Von de Wall disalin Husein bin Ismail sebanyak 6 naskah. Ada
2 salinan Husein bin Ismail yang
tersimpan di Washington.
Tradisi
penyalinan di Indonesia berbeda dengan di negara Barat (Mulyadi, 1994:55). Di
negara Barat penyalinan ketat sampai kesalahan tetap ditulis apa adanya.
Penyalin Indonesia mempunyai kebebasan, penyalin dapat memperbaiki teks kalo
terjadi kesalahan, dapat mengubah, menambah, dan mengurangi sesuai dengan
seleranya. Dalam penyalinan seperti itu, maka akan berakibat kesulitan dalam
membuat sebuah stemma (silsilah)
asal-usul teks atau naskah.
1 comment
Assalamu'alaikum, punten saya ingin bertanya, ibu mendapatkan materi penyalinan naskah dari buku siapa? saya sedang mencari buku terkait mengenai penyalinan naskah dan metodenya. terima kasih.
BalasHapusTerima kasih sudah mampir dan komen di blog saya. Mohon tidak komentar SARA, Link Hidup. Semoga makin kece, sehat dan banyak rejeki ya. Aamiin