Hari ini
adalah pertama kali Nawra bersekolah di SDIT Rabbani. Padahal malam tadi kami
baru saja sampai di rumah dari Jakarta melalui jalan darat. Capai luar biasa,
sehingga bangun pagi saja tadi hampir jam enam. Langsung mandi dan berpakaian
seragam TK yang lama, sambil sesekali ªķΰ suapin makan pagi dengan lauk ikan
bakar kesukaannya. Wajib makan pagi di rumah ini. Tak sengaja Abi mengecek
kembali sms dari pihak sekolah, sambil sedikit berteriak, " aduh dek,
harus bawa balon gas ni,gimana ini!" Sang Abi panik... Sambil
menyelesaikan suapan tergesa_gesa, ªķΰ memandu Nawra untuk segera memakai jaket
sepatu. "Udah di pasar pagi KZ Abidin 2 biasanya ada pakde yang jualan di
sana..." Semua segera bergegas, jam terus berdenyit. Pas jam tujuh kami
meninggalkan rumah. Hanya sisa 15 menit lagi untuk sampai di sekolah.
Jalanan
macet, rame semua meras ingin segera sampai. Tak luput itu termasuk kami. Pak
polisi di persimpangan terlihat begitu sibuk mengatur kami yang terburu_buru.
Alhamdulillah, balonnya ada Nawra memilih warna ungu. Setelah melewati dua kali
lampu merah. Sampai kami di sekolahan. SDIT Rabbani Tanah Patah. Manusia
berjubel yang semuanya sama yaitu memegang satu balon gas. Nawra bergegas
mencari teman untuk diajak berbaris karna bukan saja dia yang terlambat di
belakangnya juga menyusul yang lain. Setelah menemukan rombongan kelas satu,
Nawra tersenyum sembari mengangkat jempol dan tersenyum geli bin malu. Proses
pelepasan balon memang sepertinya yang paling ditunggu anak_anak. Mereka sudah
tak sabar, malah tak sedkit balon Ɣαƞƍ sudah terlepas duluan dari tangan
anak_anak. Tak berapa lama, dipandu ustad Yudi, balonpun terlepas dengan
seksama. Langit sekolah seolah berubah menjadi balon. Seru dan rusuh ala
anak_anak. Nawra memasuki rombongan kelas Al Qomar bersama 19 temannya yang
lain. Di dampingi dua orang guru pendamping yang terlihat terpaksa sabar dan
sabar. Anak_anak paling gak bisa ya, tapi insyallah bisa asal diarahkan dengan
benar.
Kami
bermaksud hendak meninggalkan Nawra, diapun sepakat untuk ditinggal. Tapi ªķΰ
pikir ini adalah hari pertama dia di sekolah, kulihat semua orang tua hadir
menemani anaknya di sini. ªķΰ malah kuatir ini tidak berefek bagus nantinya.
Kuputuskan mengantar dia ke dalam kelas. Tepat jam sembilan, kami berpamitan
dengan Nawra, diapun setuju dan lantas berkata “terima kasih sudah temani Wa,
nanti jemput ya Mi, Bi“
Kami
tersenyum menyakinkan dia, hmmm semoga awal yang indah ya dek
Selama
menunggu jam dua belas untuk menjemput, ªķΰ berusaha untuk menyakinkan bahwa,
Nawra akan baik_baik saja dan bisa mengikuti kegiatan di sekolahnya dengan
baik...
Pas pulang,
" apa cerita sekolahnya dek?"
Nawra
menggeleng, " belum ada tantangan, mungkin besok lebih seru ya Mi"
jelas Nawra sambil berlari... ªķΰ cuma tercenung..
0 comment
Terima kasih sudah mampir dan komen di blog saya. Mohon tidak komentar SARA, Link Hidup. Semoga makin kece, sehat dan banyak rejeki ya. Aamiin