Alhamdulillah, meski nulisnya dadakan karena baru ingat detlen terbitnya. Akhirnya tulisan cerita anak (cernak) yang saya tulis hanya satu jam dan swasunting sendiri dibantu oleh suami, layak muat pada hari Ahad, 28 April 2013. di harian Rakyat Bengkulu (RB) . Rakyat Bengkulu merupakan koran terbesar di Bengkulu yang merupakan bagian dari grup Jawa Pos. Jadilah cerita anak yang berjudul Keasyikan Mandi Di Pantai ini diterbitkan.Tulisan ini, hanya sekitar 650 karakter. Diceritakan dalam bahasa yang lugas dan sederhana, khas bahasa anak-anak. maih dalam tahab belajar menulis juga terutama cerita bacaan anak.
Ide ceritanya adalah seorang anak yang ingin mandi di pantai, namun karena tidak mendengarkan nasihat Ibunya untuk makan dan tidur siang sebelum berangkat ke pantai, akhirnya masuk angin dan perutnya sakit. Sehingga tidak bisa menikmati waktu bermain dan mandi di pantai dengan baik. Ada pesan moral yang ingin saya sampaikan kepada anak-anak yang membaca tulisan ini yaitu, mempersiapkan kondisi fisik ketika hendak mandi di pantai.
Setting cerita ini adalah salah satu pantai yang ada di Bengkulu yaitu, pantai Jakat yang memang sangat ramai dikunjungi dan dijadikan tempat oleh orang-orang untuk mandi, karena ombak dan airnya sangat bersahabat.
Apalagi juga tersedia tempat penyewaan ban, banana boat dan rumahrumahan temapt beristirahat. Juga disediakan kamar mandi untuk bilas setelah mandi di pantai. Jaraknya yang sangat dekat dengan kota, membuat pantai Jakat ini sangat ramai dikunjungi orang , terutama pada hari libur.
berikut ini adalah petikan secara lengkap tulisannya cerita anak saya tersebut :)
Keasyikan
Mandi Di Pantai Jakat
Milda
ini
“Bu, boleh tidak besok kita mandi ke pantai?” tanya
Aura sepulang sekolah
Ibu tersenyum, sambil mengangguk setuju.
“ Asik! Jam berapa kita berangkat besok Bu, pagi
atau sore?” tanya Aura lagi
“ Sore aja ya! Tapi dengan syarat kamu sudah tidur
siang dan makan yang banyak sebelumnya , biar badan gak capek dan gak masuk
angin” Jelas ibu sambil mengusap-usap rambut Aura.
“Sip Bu” jawab Aura sambil menyodorkan jempolnya.
---
0000 ---
Keesokkan
harinya, seperti biasa Aura asyik menonton film anak-anak di televisi. Remote televisi selalu dipegang Aura.
Habis satu film disalah satu channel Televisi
langsung Aura mencari film lagi di
stasiun televisi yang lain. Dari jam tujuh sampai jam sepuluh pagi. Aura asyik
saja menonton film. Sarapan yang telah disiapkan ibu tidak dihabiskannya. Susu
juga hanya diminum setengah gelas. Film yang seru di televisi membuat Aura lupa
untuk makan dan minum.
“Aura, jangan lupa
habiskan sarapannya!” suara ibu mengingatkan.
“ Iya Bu, ini juga
sedang makan. Sedikit lagi makanannya habis” jawab Aura
Tak
berapa lama datang Ana, mengajak Aura untuk bermain Sepeda. Tanpa pikir panjang
Aura langsung mengeluarkan sepedanya. Aura meninggalkan televisi dalam keadaan
hidup dan makanan sarapannya begitu saja.
“ Aura, mau kemana?”
tanya Ibu dari dapur
“ Main sepeda Bu,
bersama Ana” jawab Aura
“Jangan lama-lama ya,
nanti sore katanya mau mandi ke pantai “ ucap ibu
“ Iya Bu, sebentar saja
lagi pula cuma keliling di sekitar rumah kita saja” jelas Aura.
Ibu
akhirnya mematikan televisi dan membereskan sarapan Aura yang masih tersisa
setengah piring lagi. Menyimpannya di lemari makanan. Mendekati adzan Zuhur
Aura pulang dengan keringat yang bercucuran di badannya. Bajunya menjadi basah
dengan keringat. Setelah meletakkan sepeda, Aura langsung mandi dan salat. Akhirnya karena
kecapekkan Aura tertidur. Aura terbangun ketika terdengar suara adzan salat Asar.
Bergegas dia salat. Lalu menyiapkan diri.
“Bu, Aura sudah siap,
yuk kita berangkat ke pantai” kata Aura sambil membawa tas berisi perlengkapan
mandi dan baju ganti.
“ Iya, tunggu di luar
ya. Ibu mau menyiapkan minum dulu!”
Kami
pergi ke pantai Jakat hanya berdua saja, kebetulan ayah sedang pergi ke luar
kota karena ada urusan kantor. Suasana
pantai jakat di hari minggu terutama pada sore hari sangatlah ramai. Banyak
sekali orang mandi di pantai. Apalagi anak-anaknya sangat senang sekali mandi
di pantai. Ombaknya yang tenang dan bersih membuat orang tua tidak cemas
melepaskan anak-anaknya untuk mandi. Selain mandi . Anak-anak juga suka bermain
pasir. Ada yang membuat istana, rumah-rumahan, kolam atau apa saja yang mereka
sukai dengan menggunakan pasir. Di sebelah sana ada juga tempat penyewaan banana boat. Itu adalah alat serupa
perahu karet yang berbentuk pisang. Kita bisa berkeliling pantai dengan banana boat. Setelah satu jam mandi di pantai, tiba-tiba
perut Aura terasa sakit. Rasanya seperti melilit-lilit. Aura merintih
kesakitan. Ibu segera mendatangi Aura dan mengajaknya ke tepian pantai.
“Ada apa Aura? Sakit
perut ya?” tanya Ibu
“Aduh Bu, sakit sekali.
Rasanya seperti ditusuk-tusuk duri” jelas Aura
Ibu menggeleng, tampak
wajah ibu sangat cemas.
“ Kamu masuk angin
kayaknya” kata Ibu
“ Mungkin Bu, Aura
tidak tau. Sakitnya tiba-tiba saja”
“ Kamu tadi gak makan
siang kan. Langsung tidur saja sepulang bermain sepeda. Sarapan pagi juga tidak
dihabiskan” ucap Ibu
“ Iya Bu, Aura salah
tidak mendengarkan nasihat ibu. Aura janji tidak akan melakukan hal ini lagi”
ucap Aura penuh rasa bersalah.
“ Ya sudah, oleskan dulu minyak kayu putih ini di perut
Aura ya. Setelah ini kita pulang. Aura
harus makan dan istirahat dulu” jelas ibu sambil memeluk Aura.
Akibat lupa makan,
membuat perut Aura kembung dan masuk angin. Aura sangat menyesal tidak mengikuti nasihat
ibu sehingga waktu dia bermain dan mandi di pantai hanya sebentar saja.
Mohon keritik dan masukannya ya teman-teman, untuk perbaikan di masa yang akan datang , salam ^^
0 comment
Terima kasih sudah mampir dan komen di blog saya. Mohon tidak komentar SARA, Link Hidup. Semoga makin kece, sehat dan banyak rejeki ya. Aamiin