Mencari
Kabaikan dengan Menjadi Seorang Guru
Milda Ini
Milda Ini
Menjadi guru adalah hal tertunda dari
saya, setelah sekian lama dan lucunya lagi saya kan seorang
Perawat. Honorer kesehatan. Sempat saya tolak ,namun pihak sekolah memaksa.
Awalnya karena saya dianggap sukses menjadi pembina mading, pembina karya
ilmiah remaja (KIR) dan kegiatan yang lain,yang berkaitan dengan dunia tulis
menulis dan membaca. Anak didik saya juga banyak menorehkan prestasi diberbagai
event lomba
baik tingkat lokal maupun Nasional, hahaha. Padahal itu gak ada apa-apanya ya !
Sekolahku MAN I (Model ) Bengkulu
mendapatkan penghargaan sepuluh besar perpustakaan terbaik tingkat
Nasional oleh karena itu kepala sekolah dan perpustakaan bermaksud untuk membuat
mata pelajaran baru, Mulok PPMB (Pengembangan Penalaran dan Minat Baca). Dengan
tujuan untuk mendukung perpustakaan.Meningkatkan pengunjung dan minat
baca.Saya ditunjuk sebagai gurunya.
Ini tidak mudah karena tidak ada
panduan sebelumnya, di internetpun tidak ada, hanya saya mendapatkan file
dalam bentuk Video MAN 3 Yogyakarta yang merupakan juara
pertama lomba perpustakaan sekolah .Mereka sudah terlebih dahulu
menerapkan Mulok tersebut.
Saya berusaha untuk mengadaptasi dan
menganalisa, mencoba mendesain sebuah media pembelajaran Mulok PPMB
tersebut. Saya mencari tahu dan berusaha belajar dari berbagai sumber. Pada
pelatihan workshop KTSP saya diikutsertakan. Hal ini semakin menambah
pengetahuan dan semangat saya.
Saya diserahi tugas mengajar di kelas
XI jurusan IPA, IPS dan Agama. Dua jam sekali pertemuan perminggunya. Hal
pertama yang saya lakukan adalah sosialisasi.
Untuk mendukung Mulok PPMB ini
,kemudian saya membentuk ektrakurikuler baru yang saya beri nama
Komunitas Cinta Buku (KCB) Me On You. Sebagai wadah bagi mereka untuk
mengembangkan kreativitas.
Pada semester awal, saya
berhasil memperjuangkan Mulok PPMB untuk diikutkan pada ujian sekolah.
Untuk pertama kalinya pelajaran Mulok mengisi jadwal semesteran. Hasil
perjuangan saya membuat nilai Mulok yang awalnya di raport hanya nilai afektif
dan praktik saja jadi bertambah dengan kognitif. Lumayan ngos-ngosan perjuangan
ini, kawan !
Untuk menambah wawasan, saya
memutuskan untuk kuliah lagi. Saya mengambil jurusan Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia di Universitas Terbuka.
Sejak adanya Mulok PPMB di
perpustakaan mulai berdatangan banyak buku baru. Anak-anak, saya minta untuk
wakaf buku. Satu judul buku bisa untuk 3-4 orang . Ada cerita geli ketika itu
saya memberikan tugas untuk membaca buku seri Chicken Soup.
Mereka bertanya kok
bukunya gak
ketemu ya di rak buku masakan di Gramedia. Mendengar itu langsung saya tertawa
terpingkal-pingkal.Wajar saja sampai seharianpun dicari gak bakal ketemu
buku itu .Ah,lucunya anak-anakku!
Awalnya ada juga anak yang protes ,
setelah saya berikan pencerahan, akhirnya mereka jadi bersemangat untuk wakaf
buku ke perpustakaan.Seiring waktu semua berjalan dengan indah.
Suka duka saya mengajar Mulok
PPMB ini banyak sekali diantaranya saya tidak digaji setiap bulan. Lantaran
kebijakan sekolah gratis yang dicanangkan oleh pemerintah kota, sehingga sekolah
tidak melakukan pungutan setiap bulannya. Gaji baru dibayarkan setelah enam
bulan pada saat uang dari APBD cair. Dilematis memang di satu sisi saya
ingin bekerja untuk mendapatkan uang, namun jika tidak kuat menjalani hal ini
saya diminta untuk mengundurkan diri. Pilihan yang sulit ,akhirnya saya
putuskan untuk menjalani saja. Ada saja rejeki setiap harinya. Belum lagi
tantangan dari rekan kerja yang seolah tidak suka melihat saya mengajar.
Biarlah, saya berusaha untuk ikhlas dalam menjalani tugas ini karena saya
sangat mencintai dunia tulis menulis dan membaca. Saya hanya berharap suatu saat kelak saya memperoleh kebaikan dan
kemudahan dalam menjalani hidup ini atas apa yang saya ajarkan. Biarlah
ini menjadi salah satu amalan kebaikan saya.
(Itu dulu sepenggal kisah saya, namun
sekarang semua sudah menjadi kenangan. Termasuk semua hal yang berkaitan dengan
sekolah tersebut. Tepat di Januari 2013, saya mengundurkan diri dari bekerja di
sekolah tersebut untuk fokus pada kehamilan dan kegiatan menulis saja. Berkah
luar biasa banyak menghampiri saya setelah keputusan itu. Alhamdulillah sekarang saya sudah menyandang gelar S.Pd, ciye-ciye. Dan tetap mengajar dan belajar menulis di beberapa sekolah serta membuat kelas kursus menulis secara privat. )
(Tulisan di atas termuat di dalam
salah satu buku Put Your Heart Into Teaching)
Foto koleksi pribadi, saat mengikuti pelatihan Fotografi di Hotel Santika, Bengkulu |
2 comment
keren mbak 😍😍
BalasHapusalhamdulillah
HapusTerima kasih sudah mampir dan komen di blog saya. Mohon tidak komentar SARA, Link Hidup. Semoga makin kece, sehat dan banyak rejeki ya. Aamiin